Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah dari jumlah normal. Hal ini juga dapat terjadi ketika sel-sel darah merah tidak memiliki cukup kandungan hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang sarat dengan zat besi. Tugasnya adalah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hemoglobin jugalah yang memberikan warna merah pada darah.
Tapi, kenapa ya seseorang bisa mengidap anemia? Apa saja gejalanya dan apakah bisa kita obati? Yuk kita bahas bersama-sama di artikel ini.
Penyebab Anemia
Seperti yang sudah disebutkan di atas, anemia disebabkan karena tubuh kekurangan sel darah merah. Pada tubuh manusia, ada beberapa organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sel darah merah, tapi yang paling penting adalah sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan jaringan lunak yang terdapat di tengah tulang dan memproduksi sel darah yang mengalir di dalam tubuh.
Sel darah yang terbentuk akan bertahan selama 90 hingga 120 hari sebelum dihapus oleh tubuh secara alami, baik karena sudah tua maupun sudah rusak. Proses ini diatur oleh hormon yang bernama erythropoietin (EPO). Hormon EPO diproduksi di ginjal dan memberi sinyal kepada susum tulang untuk membuat sel darah merah.
Artinya, orang yang memiliki anemia mengalami gangguan pada proses tersebut. Bisa jadi dari produksi sel darah merah yang kurang, penghancuran sel darah merah secara berlebihan, maupun kehilangan darah (pendarahan).
Ciri-Ciri Anemia
Ada beberapa gejala pada seseorang yang memiliki anemia. Pada anemia ringan, gejalanya tidak terlalu tampak, tapi jika dibiarkan bisa menyebabkan kondisi seperti perasaan yang mudah marah, sering lemah atau lelah, sakit kepala, hingga kesulitan untuk konsentrasi atau berpikir.
Jika anemia semakin memburuk, gejala-gejala yang timbul dapat meliputi munculnya warna putih di bagian dalam kelopak mata bawah, kuku jari kaki dan tangan yang rapuh, warna kulit pucat, serta sesak napas. Nah, adakah diantara kalian yang pernah merasa pusing ketika bangun dari duduk dan berdiri? Itu juga salah satu gejala anemia lho.
Kalau gejala-gejala tersebut kalian rasakan, ada baiknya untuk segera cek ke dokter ya.
Perawatan dan Pencegahan
Biasanya, orang yang memiliki anemia parah akan menerima pengobatan berupa transfusi darah, konsumsi obat kortikosteroid atau sejenis yang menekan sistem kekebalan tubuh, konsumsi erythropoietin agar sumsum tulang memproduksi lebih banyak sel darah merah, dan suplemen zat besi, vitamin B12, asal folat, dan vitamin serta mineral lainnya.
Tapi seperti ucapan, “Mencegah lebih baik dari mengobati,” teman-teman bisa menjaga diri agar tidak mengalami kekurangan darah. Hal itu bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan nutrisi, di antaranya adalah zat besi. Zat besi biasa didapat pada daging-daging merah, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi asam folat yang ditemukan pada jeruk, pisang, roti, sereal, dan pasta. Vitamin B12 juga penting dan bisa didapat pada produk susu dan kedelai. Terakhir, teman-teman jangan melupakan vitamin C yang terdapat pada buah-buahan. Dengan begitu, kemungkinan untuk mengalami anemia menjadi lebih kecil.