Perangkat pengatur suhu ruangan atau AC (Air Conditioner) menjadi alat yang banyak dipakai di rumah maupun kantor di berbagai belahan dunia. Tahukah kalian bahwa terciptanya AC berasal dari penelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat bernama John Gorrie? Meski begitu, tepat pada 2 Januari 1902, seorang warga Amerika Serikat lainnya bernama Willis Carrier melanjutkan penelitian tersebut dan berhasil mendapatkan hak paten sebagai penemu untuk air conditioner ( AC) moderen.
Sedemikian pentingnya kegunaan AC dalam kehidupan manusia dalam memberikan kenyamanan terhadap suhu ruangan menjadi perangkat yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Utamanya di wilayah yang memiliki suhu yang cukup panas, sangat bergantung dari perangkat ini. Sistem pendingin ruangan seperti AC ini sudah dikenal sejak zaman Romawi maupun Persia. Pada masa itu, untuk mendinginkan ruangan banyak yang melakukannya dengan cara menampung air ke dalam dinding untuk kemudian bisa mendinginkan udara.
Lalu apa jadinya jika AC tidak ada atau tidak pernah ditemukan? Berikut adalah hal yang bisa dilakukan untuk membuat suhu ruangan tetap terjaga kelembabannya sehingga ruangan menjadi dingin.
Menanan Pohon Rindang
Seperti diketahui, Panas udara terjadi karena adanya panas matahari langsung dan pohon adalah penyaring alami yang mampu mendinginkan sekitarnya. Jika AC tidak ada, salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah di sekeliling rumah pasti akan ditanami berbagai pohon rindang yang difungsikan sebagai peneduh dari teriknya matahari. Dengan begitu, angin yang berhembus ke dalam ruangan akan terasa dingin dan terjaga kelembabannya.
Arsitektur Bangunan Terbuka
Untuk bisa menghasilkan udara segar dan terjaga kelembaban udara di dalam ruangan, pasti banyak ditemukan rumah dengan arsitektur terbuka dengan jendela hingga pintu yang lebar dan terbuka. Hal ini tentunya akan memudahkan angina masuk dengan bebas dan menjadikan ruangan lebih dingin.
(Baca juga: Cari Tahu Kenapa Vitamin Itu Penting)
Arsitektur terbuka menjadi alternatif untuk menjaga ruangan lebih terjaga kelembabannya dan menjadi dingin. Sebagian besar arsitektur rumah juga banyak dibangun menghadap selatan atau utara, untuk menghindari teriknya sinar matahari secara langsung pada saat terbit dan tenggelam.
Penyimpan Air Dalam Dinding
Cara ini banyak digunakan sejak jaman Romawi atau Persia. Dimana, seperti diketahui kawasan ini terkenal menjadi kawasan gurun pasir dan memiliki tingkat panas yang menyengat. Maka tak salah bila jaman tersebut banyak rumah yang memiliki arsitektur dengan didinding tebal dan terbuka untuk menjaga kelembaban ruangan. Cara lainnya yang sudah digunakan adalah dengan memanfaatkan dinding rumah untuk digunakan sebagai pendingin ruangan, yakni dengan menyimpan air dalam dinding, sehingga ruangan menjadi dingin.
Kipas Bertenaga Angin
Jika AC tidak ditemukan, maka kipas atau kincir bertenaga angin (kincir Angin) akan lazim digunakan untuk mengatur kelembaban di sekitar rumah. Selain memiliki fungsi sebagai alat untuk menyedot air tanah juga akan berfungsi sebagai pengatur kelembaban.
Kipas Tangan
Kipas tangan akan sangat digemari jika AC tidak pernah ditemukan. Sebab selain mudah dibawa, kipas tangan menjadi alat yang urah sekaligus gampang dibuatnya, bisa dari bambu ataupun lainnya, sehingga akan lazim ditemui atau digunakan orang-orang.
Aliran Sungai
Sungai selain sebagai sumber penghidupan juga menjadi tempat yang banyak dibangun rumah. Selain memiliki kesuburan tanah yang baik sehingga pohon akan mudah tumbuh dan menjadikan kawasan tersebut memiliki tingkat kelembaban yang baik sehingga menjadi dingin. Aliran sungat akan menjadi primadona membangun rumah jika saja AC tidak pernah ditemukan.
Nah itulah yang akan terjadi jika saja AC tidak pernah ditemukan John Gorrie dan Willis Carrier. Berbagai penemuan oleh para ilmuwan pasti memiliki pengaruh yang besar bagi perubahan dan perilaku manusia yang memanfaatkannya.