Sejak kita lahir, bahkan mungkin sejak zaman Bumi diciptakan, Bumi tidak diam. Bumi berputar mengelilingi Matahari dan berputar juga pada porosnya. Fenomena tersebut dikenal sebagai revolusi dan rotasi. Perputaran Bumi menyebabkan berbagai macam kondisi yang kita rasakan, seperti pergantian siang dan malam hingga kalender Masehi. Tapi, kira-kira apa yang terjadi kalau suatu hari Bumi berhenti berputar?
Saat ini, Bumi berotasi pun kita kok tidak merasakan gerakannya ya? Memangnya ada yang berbeda kalau Bumi berhenti berputar? Nah, kita simak penjelasannya yuk di artikel kali ini!
Semua Benda Terbang ke Timur
Tanpa kita sadari, sebenarnya Bumi berputar dengan kecepatan yang cukup tinggi. Kita hanya tidak merasakannya karena sejak kita lahir, Bumi sudah berotasi, dan benda-benda di permukaan Bumi pun ikut berputar, termasuk kita.
Bbaca juga: Asal-Usul Kehidupan di Bumi, Berdasarkan Sejumlah Teori)
Jika Bumi berhenti berputar secara tiba-tiba, semua benda yang ada di permukaan Bumi akan terbang ke timur dengan kecepatan tinggi, sebelum akhirnya kembali jatuh. Kenapa timur? Karena rotasi Bumi bergerak ke arah timur.
Hal ini menjadi membahayakan karena benda-benda beterbangan dengan kecepatan tinggi, yaitu antara 800 mil/jam (sekitar 1287 km/jam) hingga 100 mil/jam (sekitar 1609 km/jam). Kalau kita terhantam bola sepak yang memiliki kecepatan setinggi itu sih sudah pasti sakit.
Tapi bukan cuma itu, di Bumi juga akan terjadi gelombang pasang raksasa dan angin ribut. Hilangnya rotasi Bumi membuat air laut dan samudera membentuk tsunami raksasa yang bergerak ke arah timur.
Ketika Bumi berhenti berputar secara tiba-tiba, atmosfer Bumi masih akan tetap bergerak sehingga aliran udara memiliki kecepatan yang sangat tinggi, yaitu 1100 mil/jam (sekitar 1770 km/jam). Tapi, ada kemungkinan pula sebagian besar atmosfer akan hilang.
Semua Air di Bumi Terkumpul di 2 Samudera
Ketika Bumi berotasi, air cenderung berkumpul di garis khatulistiwa karena adanya gaya sentrifugal. Gaya tersebut akan hilang bersamaan dengan berhentinya Bumi, sehingga air akan terdistribusi kembali membentuk 2 samudera besar di kutub.
Surutnya air akan membuat daratan di khatulistiwa naik dan membentuk benua yang berukuran besar. Bahkan, diperkirakan ukurannya yang sangat besar dapat menutupi sebagian besar permukaan Bumi.
Gunung Berapi Meletus Disertai Bencana Alam Lainnya
Bumi yang berotasi mengeluarkan energi kinetik yang cukup besar. Ketika berhenti, Bumi akan berguncang hingga ke intinya. Hasilnya, permukaan Bumi akan mengalami badai, letusan gunung berapi, hingga gempa.
Bentuk Bumi yang sedikit menggembung di khatulistiwa dan rata di kutub akan berubah menjadi bola sempurna jika tidak berotasi lagi.
Suhu Berubah Ekstrem
Rotasi dan revolusi Bumi menyebabkan perbedaan suhu di bagian tertentu, pergantian siang-malam, serta pergantian musim. Tapi ketika Bumi berhenti berputar, pergantian siang dan malam dapat berlangsung selama 6 bulan. Hal ini dikarenakan wilayah tertentu akan terpapar Matahari selama 6 bulan dan wilayah lainnya justru tidak mendapat sinar matahari selama 6 bulan pula.
Selain itu, medan magnet yang melindungi Bumi dari radiasi yang berbahaya akan lenyap karena medan magnet tersebut dihasilkan dari rotasi Bumi.