Uang merupakan alat tukar yang digunakan di seluruh dunia. Meskipun tiap negara memiliki mata uangnya sendiri, kita semua menggunakan uang untuk memperoleh kebutuhan kita. Mulai dari membeli makanan, membeli pakaian hingga membayar biaya sekolah dan sebagainya. Nah, karena kita bisa membeli hampir segala sesuatu dengan uang juga, pada akhirnya tidak sedikit kejahatan terjadi akibat alat pembayaran ini. Sebagai contoh, perampokan, penggelapan uang, hingga korupsi. Tapi, kira-kira apa jadinya jika uang tidak pernah ditemukan? Bagaimana cara kita melakukan transaksi jual-beli?
Untuk lebih jelasnya mengenai apa yang akan terjadi jika uang tidak pernah ditemukan, yuk kita simak penjelasan berikut!
Tidak ada Fluktuasi Nilai, Inflasi, dan Lain-Lain
Kalau kalian pernah mendengar, nilai mata uang rupiah berbeda jauh dengan dolar Amerika Serikat. Misalnya saat ini saja 1 dolar AS sama dengan 15.500 rupiah. Adanya perbedaan nilai tersebut memengaruhi daya beli terhadap barang ekspor-impor. Jika uang tidak pernah ditemukan, dan kita tidak menggunakan ini dalam kehidupan sehari-hari, maka perbedaan nilai tersebut tidak akan terjadi. Negara juga tidak akan mengalami kesulitan saat nilai mata uang turun.
Digantikan dengan Barter
Kalian mungkin pernah mempelajari bahwa di zaman dulu, orang-orang melakukan jual-beli secara barter. Mereka menukarkan beras dengan sayur atau buah dengan daging. Jika uang tidak pernah ditemukan, kemungkinan besar kita juga akan melangsungkan barter.
Barter memang tidak seefisien uang. Misalnya ketika kita ingin membeli komputer, kita mungkin harus membawa cukup banyak barang untuk ditukarkan yang senilai dengan komputer tersebut. Tapi berbeda dengan uang, nilai barang yang ditukarkan tidak akan berubah. Satu kilogram beras tahun ini masih sama dengan satu kilogram beras sepuluh hingga seratus tahun lagi.
(Baca juga: Franchise atau Waralaba di Pendidikan Tinggi, Maksudnya Apa?)
Berbeda dengan uang. Seratus ribu rupiah hari ini mungkin bisa membeli empat bungkus nasi Padang, tapi lima atau sepuluh tahun mendatang, mungkin 100.000 rupiah hanya bisa dipakai untuk membeli dua bungkus nasi padang.
Tidak Ada Korupsi
Korupsi adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat pemerintah saat uang rakyat justru dipakai untuk keperluan pribadi. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan kasus korupsi yang cukup banyak. Korupsi disebabkan oleh kerakusan pejabat yang tidak bertanggung jawab terhadap uang yang seharusnya digunakan untuk menyejahterakan bangsa Indonesia.
Jika tidak ada uang, kemungkinan besar tidak akan ada korupsi yang terjadi. Karena kalaupun mereka melakukan korupsi mobil, bangunan, atau emas, barang-barang tersebut justru dapat menjadi barang bukti yang dapat menjebloskan mereka ke penjara.
Digantikan dengan Emas dan Perak
Uang yang saat ini beredar umumnya terbuat dari kertas atau aluminium, nikel, dan kuningan. Tapi jika uang tersebut tidak pernah ditemukan, bisa jadi logam mulia seperti emas dan perak yang akan dipakai sebagai penggantinya. Yang membedakan emas dan perak dengan uang kertas adalah nilainya yang tetap. Ke mana pun kalian pergi, nilai emas akan tetap sama. Artinya, harga-harga barang akan cenderung lebih stabil jika uang yang digunakan adalah emas dan perak.