Mirip dengan bahasa Indonesia, struktur umum dari kalimat bahasa Inggris adalah subject-verb-object (SVO) yang mirip dengan subjek-predikat-objek dalam bahasa Indonesia. Kalimat semacam itu disebut sebagai kalimat aktif atau active sentence/active voice. Bahasa Inggris pun memiliki struktur kalimat sebagai kebalikan dari kalimat aktif, yaitu kalimat pasif atau passive voice.
Dalam kalimat aktif, subjek merupakan pelaku dari kata kerja dalam kalimat. Tapi dalam kalimat pasif atau passive voice, subjek menjadi penerima dari kata kerja tersebut. Pelaku dari kata kerja bisa disebutkan dalam kalimat, bisa juga tidak. Bentuk dari passive voice adalah auxiliary verb diikuti past particle.
Auxiliary verb dapat berupa primary auxiliary verb “be,” seperti is, are, am, was, dan were. Selain itu, auxiliary verb bisa juga dikombinasikan antara dua primary auxiliary verb (is/are being, was/were being, has/have been) atau dengan modal auxiliary verb (will be, will have been). Sementara itu, past particle yang digunakan dalam kalimat pasif berupa kata kerja transitive.
Struktur Kalimat
Struktur kalimat passive voice dapat kita tuliskan sebagai berikut.
subject (receiver of action) + auxiliary verb + past particle (verb) (+ by … (doer of action))
Kita dapat mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dengan mengubah struktur kalimatnya. Contohnya dapat kita lihat di kalimat berikut.
Active voice: Hans gave Marie a new watch for her birthday.
Passive voice: Marie was given a new watch for her birthday (by Hans).
Biasanya, pelaku dari kata kerja tidak disebutkan dalam kalimat karena tidak terlalu penting atau identitasnya tidak diketahui. Ada beberapa alasan penggunaan kalimat pasif.
(Baca juga: Bahasa Inggris, dan Tips Mudah Mempelajarinya Lewat Lagu)
Pertama, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adalah karena identitas pelaku tidak diketahui. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada kalimat berikut.
Active voice: Someone knocked on your door last night.
Passive voice: Your door was knocked on last night.
Kedua, kalimat pasif digunakan karena pelaku kata kerja tidak penting atau telah disebutkan sebelumnya. Contohnya dapat dilihat di kalimat berikut.
Active voice: The teacher instructed the students to solve the math problem.
Passive voice: The students were instructed to solve the math problem.
Ketiga, kalimat pasif dipakai untuk memberikan penekanan kepada objek kalimat. Contohnya penggunaannya dapat diperhatikan di kalimat berikut.
Active voice: Sunmark Press published The Enzyme Factor for the first time in 2005.
Passive voice: The Enzyme Factor was published for the first time in 2005.
Terakhir, kalimat pasif juga digunakan sebagai variasi pada tulisan, terutama jika pelaku aksi telah disebutkan sebelumnya. Contohnya dapat dilihat di kalimat berikut.
Active voice: Mariah and her family are going on vacation. She has booked a villa in Hawaii for them.
Passive voice: Mariah and her family are going on vacation. A villa in Hawaii has been booked for them.