Setiap makhluk hidup memiliki masa kadaluarsanya masing-masing dan mati, tergantung dari rentang hidupnya. Seperti berbagai fauna di Indonesia yang saat ini populasinya berkurang. Karena itu, untuk melestarikan spesiesnya makhluk hidup memiliki sistem reproduksi untuk menghasilkan keturunan, salah satunya dengan cara partenogenesis.
Reproduksi adalah proses biologi dimana semua organisme menghasilkan lebih banyak jenis dari mereka sendiri. Hal ini guna memindahkan materi genetik dari induk kepada anaknya. Disamping itu, reproduksi dibutuhkan lantaran menjamin kelangsungan spesiesnya dari generasi ke generasi, tanpa reproduksi semua kehidupan dibumi akan menjadi punah, variasi dibuat dan diwariskan selama reproduksi.
Jenis sistem reproduksi hewan ada dua, yaitu secara seksual dan aseksual. Sistem reproduksi hewan yang akan dibahas kali ini aseksual, dimana hewan akan menggunakan bagian tubuhnya dan tidak melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina.
Salah satu reproduksi aseksual yang dilakukan hewan adalah dengan partenogenesis. Partenogenesis berasal dari Bahasa Yunani yaitu Parthenos, “virgin” dan genesis “pembuatan”. Maka dapat disimpulkan partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual pada hewan di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi.
(Baca juga: Reproduksi Seksual pada Tumbuhan)
Individu ini akan memiliki setengah kromosom tubuh karena berasal dari sel haploid. Adapun contoh siklus partenogenesis seperti pada kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur tanpa melalui proses fertilisasai, telur-telur yang dihasilkan akan berkembang dan menjadi kutu wanita. Meski demikian setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis akan tetap memerlukan proses fertilisasi untuk menghasilkan generasi atau individu baru.
Contoh lainnya, ada 20.000 spesies lebah madu di seluruh planet ini namun hanya satu yang memiliki kemampuan untuk bereproduksi tanpa memerlukan lebah jantan, yaitu Cape Honey Bee. Lebah ini mampu bereproduksi melalui proses yang disebut thelytoky. Thelytoky adalah bentuk partenogenesis yang memungkinkan lebah pekerja untuk meletakkan diploid, telur betina dan lebah yang dihasilkan akan selalu menjadi betina dan lahir tanpa sel telur yang perlu dibuahi.
Hewan lainnya yang bereproduksi secara partenogenesis antara lain, Laba Goblin, The Quilted Melania (siput air tawar kecil), Marbled Crayfish (udang karang marbled), spesies vertebrata The New Mexico whiptail, dan komodo dragon.