Di artikel sebelumnya, kita sempat membahas latar belakang serta dampak dari Revolusi Amerika. Tapi selain revolusi yang bertempat di negara Paman Sam, ada pula revolusi lain yang dikenal lebih besar dan dampaknya juga dirasakan oleh dunia, yaitu Revolusi Perancis.
Revolusi sendiri merupakan perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dalam waktu yang cepat dan menyangkut pokok-pokok kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dapat terjadi dengan maupun tanpa direncanakan.
Masih ingat dengan Revolusi Amerika? Salah satu penyebab terjadinya Revolusi Amerika adalah pemerintah Inggris yang merebut koloni Amerika dari Perancis dan berlaku semena-mena. Kekalahan Perancis terhadap Inggris membuat negara tersebut terlilit hutang dan dinyatakan bangkrut. Akibatnya, rakyat Perancis menderita kelaparan.
(Baca juga: Latar Belakang dan Dampak Revolusi Amerika)
Selain itu, banyak terjadi ketidakadilan politik di pemerintahan Perancis. Bangsawan yang ditunjuk sebagai pegawai pemerintah melakukan tindakan korupsi yang merugikan rakyat. Raja Perancis saat itu, Louis XIV, memiliki kekuasaan yang absolut. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah l’etat c’est moi yang berarti “Negara adalah saya.” Louis XIV bahkan membangun penjara Bastille yang dikhususkan bagi orang-orang yang menentang perintahnya.
Padahal, Louis XIV dikenal sebagai raja yang semena-mena. Ia dan permaisurinya justru hidup dalam kemegahan hingga menumpuk hutang. Solusi yang ia pikirkan saat itu malah memungut pajak dari golongan rakyat biasa, tapi tidak dari raja dan bangsawan. Warga Perancis tentu marah. Mereka menuntut agar bangsawan juga membayar pajak, tapi permintaan tersebut ditolak Louis XIV.
Rakyat mulai melakukan penolakan pada bulan Juli 1789 dengan menjarah dan membakar Kota Paris. Mereka mendobrak penjara Bastille untuk mengambil persenjataan dan melepaskan tahanan. Rakyat Perancis menyerukan semangat Liberte, Egalite, Fraternite yang berarti “Kebebasan, persamaan, persaudaraan.” Mereka juga ingin menjatuhkan monarki dan menjalankan negara republik.
Revolusi Perancis menghasilkan Declaration of the Rights of Man and of the Citizen. Isinya menjamin persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat Perancis dan melindunginya secara hukum tanpa perbedaan. Siapa saja yang menolak revolusi dan mendukung kerajaan akan dihukum pancung menggunakan guillotine. Sekitar 40.000 nyawa berakhir di guillotine, termasuk Louis VXI dan permaisurinya, Marie Antoinette.
Dampak dari Revolusi Perancis ini dianggap lebih besar dibandingkan Revolusi Amerika. Di bidang politik, Revolusi Perancis telah melahirkan paham liberalisme dan demokratis karena menolak pemerintahan monarki dan menuntut kebebasan. Di bidang sosial, revolusi tersebut juga membagi masyarakat bukan berdasarkan kekayaan, tapi berdasarkan spesialisasi kerjanya, seperti pengusaha, petani, dan cendekiawan.