Membangun paradigma pendidikan di abad ke-21 saat ini tidak lagi berfokus para pengetahuan dan memahami materi maupun sistem yang dilaksanakan dalam kurikulum. Lebih dari itu, saat ini kurikulum pendidikan karakter sangat dibutuhkan, terutama dengan meningkatkan porsi praktik berpikir kritis untuk membangun kecerdasan peserta didik.
Lalu apakah berpikir kritis dapat dipelajari? Tentu saja bisa, dan kalian bisa mengasahnya dari pengalaman. Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis.
Disamping itu, berpikir kritis juga disebut dengan berpikir kronologis, dimana didefinisikan sebagai suatu aktivitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Berbeda dengan cara berpikir lainnya, belajar berpikir kritis dalam mempelajari suatu sejarah berarti menggunakan proses-proses mental yang meliputi 4 hal yang penting, yaitu memperhatikan, mengategorikan, seleksi, dan menilai atau memutuskan.
Ketika kalian berpikir kritis, maka kalian akan memikirkan solusi terbaik dalam suatu permasalahan secara terorganisir. Adapun dalam berpikir kritis ini ada aktivitas-aktivitas yang perlu digarisbawahi, yaitu memperhatikan detail secara menyeluruh, identifikasi kecenderungan dan pola seperti memetakan informasi, identifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, mengulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.
(Baca juga: Memahami Konsep Berpikir Kausalitas)
Selain itu pula, harus melihat informasi yang di dapat dari berbagai macam sudut pandang, memilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif dan mempertimbangkan dampak maupun konsekuensi jangka panjang dari solusi yang akan dipilih.
Manusia yang cerdas adalah manusia yang mampu mengambil pelajaran dari orang lain dan bukan hanya dari pengalaman pribadinya. Untuk itu, diperlukan kemampuan menganalisis apa yang salah dan perlu diperbaiki serta apa yang benar dan perlu dikembangkan terus di masa yang akan datang.
Dalam mempelajari sejarah maka cara berpikir kritis ini bisa mengambil pengalaman-pemngalaman dari para orang-orang terkenal dan berpengaruh pada zamannya seperti penemu dunia seperti Archimedes, Plato, Newton, Watts, Ford, Benz, Einsten, maupun penemu-penemu nasional lainnya dan dari biografi tokoh-tokoh sejarah yang banyak. Sehingga, pendidikan sejarah tidak akan kekurangan materi pendidikan untuk mengembangkan manusia yang berpikir kritis dan cerdas.