Sebagai orang Indonesia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Karena kita sudah mempelajari dan menggunakannya sejak kecil, terkadang kita kurang memperhatikan struktur bahasa maupun pemakaian kata yang tepat. Akibatnya, tidak jarang kita menemukan kesulitan ketika diminta untuk menulis kalimat efektif dalam situasi-situasi formal.
Tapi, kalimat efektif itu kalimat yang seperti apa sih? Apa bedanya dengan kalimat yang kita pakai di percakapan sehari-hari?
Pertama, kita harus memperhatikan apa itu kalimat dan bagaimana bentuknya. Kalimat dibentuk dari klausa yang terdiri dari subjek, predikat, objek, serta pelengkap atau keterangan yang kemudian diakhiri dengan tanda baca, baik itu titik (.), tanya (?), maupun seru (!). Kalau begitu, apakah kalimat yang benar otomatis akan menjadi kalimat efektif?
Belum tentu lho. Kalimat efektif merujuk kepada kalimat atau susunan kata yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya ketika membuat kalimat ini, kita harus menurut pada ejaan yang disempurnakan (EYD).
Bagaimana Membuat Kalimat Efektif?
Untuk menyusun kalimat efektif, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama dan yang terpenting adalah sesuai dengan EYD. Selain susunan kata yang tepat, kita harus memperhatikan ejaannya. Kadang-kadang, ejaan kata yang sering kita temukan ternyata tidak sesuai dengan EYD. Karena itu, jika ada ejaan kata yang kita rasa kurang tepat, lebih baik untuk mengeceknya langsung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
(Baca juga: Mengenal Unsur-Unsur Teks Eksposisi)
Kedua, kalimat ini harus sistematis. Mungkin kita sudah hafal urutan SPOK, tapi belum tentu kita selalu mengaplikasikannya ketika menyusun kalimat, apalagi ketika kita menulis kalimat majemuk. Untuk memastikan jika kalimat kita sudah sesuai susunan, kita bisa menandai mana subjek, predikat, objek, dan keterangan dalam kalimat.
Ketiga, kalimat tidak boros kata dan tidak bertele-tele. Jangan menyusun kalimat dengan kata-kata yang kurang penting sehingga membuat kalimat terkesan berbelit-belit dan susah dipahami. Buatlah kalimat yang ringkas dan padat supaya pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca.
Keempat, kalimat yang efektif adalah kalimat yang tidak multitafsir. Artinya, pesan yang ingin kita sampaikan akan langsung dipahami oleh pembaca. Untuk menghindari kalimat yang ambigu, lebih baik jika kita membuat kalimat yang ringkas dan sesuai dengan EYD. Kita juga bisa meminta orang lain untuk membaca tulisan kita untuk memastikan mereka tidak memaknainya dengan berbeda.
Keempat poin di atas merupakan syarat penulisan kalimat efektif. Terdengar rumit, tapi jika dibiasakan, kita tidak akan merasa berat untuk menyusun kalimat yang benar. Kita juga bisa mengasah kepekaan kita dengan banyak-banyak membaca teks yang ditulis dengan benar, contohnya artikel berita. Dengan begitu, kita juga terbawa untuk menulis sesuai dengan EYD.