Sejak virus corona atau lebih akrab disapa Covid-19 dideteksi untuk pertama kalinya, sejak itu kehidupan hampir semua orang di seluruh dunia mengalami perubahan. Dulu sebagian dari kita mungkin tidak pernah menyangka, bahwa mengenakan masker kemana-mana akan menjadi begitu lumrah. Bahkan meski kita tidak sedang sakit sekalipun.
Tentu saja, ini bukan hal yang menyenangkan. Pun demikian dengan duduk atau berdiri berjauh-jauhan, sama sekali bukan hal yang kita harapkan. Tapi, apa lagi yang bisa kita lakukan. Per hari ini saja, mengacu pada data Wolrdometer, virus corona telah menginfeksi lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 juta angka kematian.
Menurut laporan, setidaknya ada 215 negara di dunia yang saat ini harus berjibaku dengan Covid-19. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi terbanyak, diikuti India, Brazil, Rusia dan Spanyol.
Jika kembali ke awal-awal munculnya virus corona – sekitar akhir Desember 2019 di kota Wuhan, China, sebagian dari kita mungkin tak ada yang pernah mengira jika virus ini akan menyebar begitu cepat. Nah, sementara saat ini sekitar 216 negara diketahui telah melaporkan keberadaan virus corona di negaranya, sekitar 10 negara disebut PBB masih bebas dari virus corona. Negara mana saja?
Korea Utara
Meskipun beberapa analis asing percaya bahwa virus corona telah menyebar ke negara ini pada Maret 2020, namun Korea Utara hingga kini masih tidak mengonfirmasi adanya kasus COVID-19 di negaranya.
Turkmenistan
Tidak ada kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Turkmenistan. Pemerintah negara ini sendiri dilaporkan terus berupaya untuk mengendalikan informasi terkait virus dan para ahli mencurigai penyebaran COVID-19 di negara itu tidak dilaporkan.
(Baca juga: 5 Negara dengan Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia)
Untuk diketahui, Turkmenistan adalah negara yang terkenal buram, dan sengaja diisolasi oleh rezim otoriter yang dipimpin oleh Gurbanguly Berdimuhamedow, yang juga digambarkan sebagai totaliter.
Vanuatu
Di daftar berikutnya untuk negara yang masih bebas dari virus corona, ada Vanuatu. Vanuatu merupakan negara kepulauan dengan 80 pulau yang membentang di sepanjang timur laut Kaledonia Baru. Populasinya hanya 300 ribu penduduk.
Kiribati
Negara lainnya yang hingga kini belum melaporkan adanya kasus positif virus corona adalah Kiribati. Warga setempat menyebut kelapa menjadi salah satu rahasia mereka untuk menjaga kesehatan dari virus
Federated States of Micronesia
Negara Federasi Mikronesia (FSM) adalah salah satu dari sedikit negara di mana tidak ada kasus COVID-19 yang dilaporkan. Sejak awal Januari, WHO telah bekerja sama dengan pemerintah dan mitranya untuk mendukung FSM dalam persiapan menghadapi COVID-19 dengan fokus khusus pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Tonga
Meski hingga saat ini belum ada konfirmasi kasus positif Covid-19 di Tonga, namun Pemerintah tetap memberlakukan keadaan darurat kesehatan hingga 26 Oktober.
Samoa
Seperti Tonga, Samoa yang juga belum melaporkan adanya kasus positif Covid-19 hingga saat ini memilih untuk memperpanjang kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 hingga 26 Oktober.
Marshall Islands
Hingga saat ini, Kepulauan Marshall tetap menjadi salah satu dari sedikit negara tanpa kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Namun, negara tersebut tetap berisiko sedang hingga tinggi. Karena risiko ini, proyek tanggap darurat akan fokus pada dukungan pencegahan dan kesiapsiagaan serta akan mendukung Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan serta Komite Bencana Nasional untuk melaksanakan rencana tanggap virus corona mereka.
Palau
Republik Palau atau Palau adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, yang berdekatan dengan wilayah Indonesia dan Filipina. Negara yang merdeka pada tahun 1994 ini juga menjadi salah satu dari sedikit negara yang masih terbebas dari virus corona.
Tuvalu
Hingga saat ini, tidak ada kasus terduga atau terkonfirmasi Covid-19 di Tuvalu. Negara ini sejauh ini masih bebas dari pandemi. Selain mengadakan Gugus Tugas Kesehatan Covid-19 pada akhir Januari, sebagai keadaan darurat nasional, Pemerintah Tuvalu juga menanggapi ancaman virus ini dengan memperketat perbatasan sejak 3 Maret.