Saat belajar tentang hereditas, kita mengetahui bahwa karakteristik makhluk hidup dipengaruhi oleh induknya. Karena itu, dapat dikatakan tiap organisme memiliki penampakan yang berbeda dengan organisme lain yang satu spesies. Tapi, ada pula perbedaan fisik yang kita kategorikan sebagai kelainan atau abnormal karena penampilannya yang tidak biasa, contohnya seperti ular berkepala dua atau domba berkaki lima. Hal tersebut diakibatkan oleh mutasi. Nah, apa definisi mutasi?
Definisi mutasi sendiri adalah perubahan permanen dalam urutan DNA suatu gen. Tapi, bukan berarti mutasi selalu bersifat negatif. Dalam teori evolusi, mutasi memiliki peran penting sebagai bahan utama variasi genetik. Mutasi dapat diwariskan dari generasi ke generasi.
Ada beberapa jenis mutasi berdasarkan tipe sel, faktor kejadian, dan tingkatannya. Di artikel kali ini, kita akan membahas jenis-jenis mutasi.
Berdasarkan Tipe Sel
Berdasarkan tipe sel yang terjadi mutasi, terdapat mutasi germinal dan mutasi somatik. Mutasi germinal adalah jenis mutasi yang terjadi pada sel kelamin atau sel gamet. Jenis mutasi ini dapat diturunkan pada generasi sebelumnya.
(Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Evolusi)
Sementara itu, mutasi somatik atau somatis adalah jenis mutasi yang terjadi pada sel-sel tubuh. Jenis mutasi ini tidak diturunkan kepada generasi berikutnya.
Berdasarkan Faktor Kejadian
Berdasarkan faktor kejadiannya, mutasi dibagi menjadi mutasi alami dan mutasi buatan. Mutasi buatan merupakan jenis mutasi yang terjadi secara tiba-tiba dan spontan. Karena itu, biasanya penyebabnya sulit diidentifikasi.
Jenis mutasi selanjutnya adalah mutasi buatan. Sesuai namanya, mutasi buatan merupakan mutasi yang sengaja diinduksi dan melibatkan adanya campur tangan manusia. Contoh dari mutasi buatan adalah dengan rekayasa genetika untuk mendapatkan sifat-sifat yang menguntungkan dan menghasilkan genotipe baru.
Berdasarkan Tingkatannya
Sementara itu, berdasarkan tingkatan, kita dapat mengategorikan mutasi menjadi mutasi gen dan mutasi kromosom.
Mutasi gen atau mutasi titik adalah jenis mutasi yang terjadi pada gen atau urutan basa nitrogen pada DNA. Perubahan pada susunan basa nitrogen pada DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan protein yang disintesis dan bahkan perubahan pada fenotipe. Mutasi titik dapat disebabkan oleh kesalahan selama replikasi DNA oleh mutagen, terputusnya ikatan oksigen-fosfat, substitusi pasangan basa, dan perubahan jumlah basa.
Sementara itu, mutasi kromosom terjadi karena perubahan susunan dan jumlah kromosom. Mutasi yang diakibatkan oleh perubahan susunan kromosom dapat berupa delesi, duplikasi, translokasi, dan inversi. Delesi merujuk pada mutasi kromosom yang terjadi karena hilangnya sebagian lengan kromosom. Duplikasi terjadi karena bertambahnya lengan kromosom yang homolog. Tambahan tersebut dapat berasal dari lengan lainnya yang mengalami delesi.
Translokasi adalah mutasi yang terjadi karena patahan kromosom menempel pada kromosom nonhomolog. Terakhir, inversi terjadi karena patahan kromosom menyatu kembali dengan kromosom asalnya, tapi dengan posisi terbalik.
Mutasi yang terjadi akibat perubahan jumlah kromosom dapat dibagi menjadi euploidi dan aneuploidi. Euploidi merupakan perubahan jumlah kromosom pada seluruh set pasangan kromosom dalam suatu organisme. Euploidi dapat berupa triploid (3n), tetrapolid (4n), dan seterusnya.
Sementara itu, aneuploidi merupakan perubahan jumlah kromosom yang terjadi hanya pada pasangan kromosom tertentu saja. Aneuploidi dapat berupa monosomi (2n-1), nulisomi (2n-2), trisomi (2n+1), dan tetrasomi (2n-2).