Bumi tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya terdiri dari berbagai lapisan yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup organisme, salah satunya adalah litosfer. Litosfer atau kulit bumi terdiri dari zat padat, seperti batuan. Makhluk hidup, termasuk manusia, umumnya tinggal di kulit bumi. Di artikel kali ini, kita akan membahas dinamika litosfer beserta dampaknya.
Litosfer meliputi lapisan kerak bumi dan bagian paling atas dari mantel bumi. Lapisan bumi yang satu ini memiliki karakteristik yang rapuh, kaku, serta memiliki temperatur yang jauh lebih dingin dibandingkan lapisan-lapisan di bawahnya. Litosfer terdiri dari mineral dan batu-batuan.
Dinamika litosfer memberikan rupa pada bentuk kulit bumi yang juga berdampak bagi kehidupan. Pergerakan yang terdapat pada litosfer termasuk tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam Bumi yang mengakibatkan perubahan letak dan bentuk pada kulit bumi. Ketebalan kulit bumi yang relatif tipis mengakibatkannya mudah terpecah menjadi potongan-potongan tidak beraturan yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng tersebut bergerak secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan astenosfer di bawahnya. Gerak tektonik dibagi menjadi gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
Gerak epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Gerak ini mengakibatkan permukaan bumi bergerak secara vertikal, baik naik maupun turun. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.
(Baca juga: Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan)
Sementara itu, gerak orogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan meliputi luas areal yang sempit. Gerak orogenetik terjadi karena adanya tekanan horizontal dan vertikal pada kulit bumi sehingga menyebabkan perpindahan letak lapisan kulit bumi. Gerak ini juga dapat menimbulkan lipatan dan patahan pada kulit bumi. Gerak orogenetik disebut juga sebagai gerak pembentuk pegunungan. Beberapa pegunungan yang terbentuk akibat gerak orogenetik termasuk Pegunungan Andes, Sirkum Mediterania, Rocky Mountain, dan Pegunungan Alpen.
Vulkanisme
Proses dinamika litosfer selanjutnya adalah vulkanisme. Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas pergerakan magma yang menyusup ke dalam lapisan yang lebih atas, bahkan hingga ke permukaan bumi.
Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri dari zat-zat padat (batuan), cair, dan gas. Magma menempati suatu kantong di dalam bumi yang disebut dapur magma. Letak dapur magma berada pada kedalaman yang bervariasi. Ada yang sangat dalam, tapi ada pula yang dekat dengan permukaan bumi. Jarak dapur magma dengan permukaan bumi berpengaruh terhadap besar-kecilnya proses vulkanisme.
Seisme
Seisme atau gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara cepat. Gempa bumi disebabkan oleh gelombang elastis yang merambat ke permukaan bumi akibat energi yang dilepaskan oleh sumber gempa di bawah permukaan tanah. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin kuat pula gempa yang ditimbulkannya.
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.