Sebagian dari kita mungkin tak asing dengan Hidromatika. Apalagi jika memasuki bahasan mengenai fluida. Fluida sendiri merupakan zat yang mengalir ketika terdapat gaya eksternal yang bekerja padanya.
Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan shear stress (tegangan geser) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk fluid.
Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu. Fluida terdiri dari cairan dan gas.
Dalam fluida, kita mengenal ada dua cabang ilmu, yakni hidrostatika dan hidrodinamika. Nah, sementara hidrostatika merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang fluida yang tidak mengalir, diam atau sering disebut dengan fluida statis, hidrodinamika sebaliknya. Ini adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang fluida yang mengalir, bergerak atau sering disebut dengan fluida dinamis.
Dalam pembahasan mengenai fluida dinamis, kita juga akan dibawa mengenal lebih jauh mengenai azas kontinuitas. Nah, apa sih azas kontinuitas?
(Baca juga: Hukum Pascal, Rumus dan Penerapannya)
Azas kontinuitas adalah ketentuan yang menyatakan bahwa untuk fluida yang tak termampatkan dan mengalir dalam keadaan tunak, maka laju aliran volume di setiap titik fluida tersebut adalah sama.
Sebagai contoh, saat air keran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut keran yang lebih kecil. Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa, sehingga kecepatan aliran air pun berbeda. Nammun, debit air yang mengalir tetap sama. Itulah yang dinamakan asas kontinuitas.
Adapun persamaan kontinuitas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = Av = konstan