Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas apa itu fotosintesis dan prosesnya. Kita juga sempat mempelajari bahwa proses ini merupakan proses anabolisme, dan memiliki kaitan erat dengan proses lainnya yang dinamakan kemosintesis.
Tapi, apa ya yang membedakan keduanya? Apakah fotosintesis dan kemosintesis sama-sama dilakukan oleh organisme yang memiliki klorofil? Yuk kita bahas sama-sama di artikel ini.
Satu hal yang pasti, fotosintesis dan kemosintesis sama-sama proses anabolisme. Anabolisme sendiri merupakan rangkaian reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penyusunan atau sintesis molekul kompleks dari molekul-molekul sederhana. Proses anabolisme menggunakan energi dan disebut sebagai reaksi endergonik.
Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses fisio-kimia pada tanaman hijau dan organisme lain menggunakan energi cahaya dan menyintesis makanannya sendiri. Proses ini umumnya terjadi di kloroplas yang berada di sel daun dan batang muda yang mengandung sel chlorenchymtous.
Ada dua tahapan dalam proses ini, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi di grana, sementara reaksi gelap terjadi di stroma pada kloroplas.
(Baca juga: Pengertian dan Proses Fotosintesis)
Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandungatom karbon menjadi molekul gula.
Pada proses fotosintesis, organisme yang memiliki klorofil mengubah karbon dioksida dan air menjadi energi yang berupa karbohidrat dan oksigen. Proses tersebut dibantu dengan cahaya matahari dan klorofil.
Kemosintesis
Di sisi lain, kemosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik dengan memanfaatkan sumber energi hasil reaksi kimia. Energi tersebut diperoleh dari hasil oksidasi senyawa organik yang diserap dari lingkungan.
Berbeda dengan fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan, kemosintesis banyak dilakukan oleh bakteri. Beberapa contohnya adalah bakteri pemisah logam (Thiobacillus sp.), bakteri belerang (Thiotrix sp.), bakteri nitrit (Nitrosomonas sp.), bakteri nitrat (Nitrobacter sp.), dan bakteri besi (Cladotrix sp.).
Banyak mikroorganisme di wilayah lautan yang gelap menggunakan kemosintesis untuk menghasilkan biomassa dari molekul karbon tunggal. Dua kategori dapat dibedakan. Di tempat langka di mana molekul hidrogen (H2) tersedia, energi yang tersedia dari reaksi antara CO2 dan H2 (mengarah pada produksi metana, CH4) dapat cukup besar untuk mendorong produksi biomassa. Alternatif lain, di sebagian besar lingkungan samudera, energi untuk kemosintesis berasal dari reaksi zat seperti hidrogen sulfida atau amonia teroksidasi. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa kehadiran oksigen.
Fotosintesis vs Kemosintesis
Pada Fotosintesis, sumber energi berasal dari cahaya, sedangkan pada kemosistesis adalah zat kimia. Pelaku pada fotosintesis adalah organisme berklorofil, sedangkan yang melakukan kemosintesis adalah organisme yang tidak berklorofil atau organisme kemosintetik.
Bicara soal bahan dasar, jika pada fotosintesis bahan dasar tersebut adalah CO2 dan H20 dengan hasil berupa karbohidrat; pada proses kemosintesis bahan dasar yang digunakan adalah C, H, O, N, S, P (glokosa, nitrat, sulfat dan fosfat) dengan hasil berupa karbohidrat dan senyawa lain.
Lantas, dimana terjadinya kedua proses ini? Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, sementara kemosintesis berlangsung di pigmen semacam klorofil.