Dalam ilmu kimia terdapat suatu gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Pemahaman tentang ikatan kimia yang komprehensif sangat penting dipelajrai agar kalian dapat menguasai hampir semua topik kimia seperti senyawa karbon, protein, polimer, asam-basa, energi kimia dan termodinamika.
Nah, kali ini kita akan mengetahui ikatan kimia dapat digambarkan dengan pendekatan Kossel-Lewis. Pada tahun 1916, kimiawan Gilbert Newton Lewis mengembangkan konsep ikatan elektron berpasangan. Konsep ini mengatakan dua atom dapat berkongsi satu sampai enam elektron membentuk ikatan elektron tunggal, ikatan tunggal, ukatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.
Struktur lewis adalah penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron. Struktur lewis suatu unsur dinyatakan oleh lambang undur serta jumlah elektron valensi unsur tersebut yang digambarkan dengan tanda titik (.) atau tanda lainnya seperti tanda silang (x).
Pada tahun yang sama, Walther Kossel juga mengajukan sebuah teori yang mirip dengan teori lewis, tetapi model teorinya mengamsumsikan transfer elektron yang penuh antara atom-atom. Teori ini merupakan model ikatan polar.
Baik Lewis dan Kossel membangun model ikatan mereka berdasarkan kaidah Abegg (1904). Ikatan kimia menurut pendekatan Kossel – Lewis ini bahwa atom mencapai oktet stabil ketika mereka dihubungkan oleh ikatan kimia.
(Baca juga: Apa yang Dimaksud Prinsip Bernoulli?)
Adapun, ion positif dan ion negatif yang membentuk ikatan kimia yang disebut ikatan ionik. Dimana pembentukan ikatan ionik ini didasarkan kepada elektron yang ditangkap dan dilepas oleh atom serta daya tarik elektrostatik.
Aturan Oktet
Aturan Oktet merupakan suatu kaidah sederhana dalam kimia yang menyatakan bahwa atom-atom dapat bergabung dengan transfer elektron valensi dari satu atom ke atom lainnya (mendapatkan atau kehilangan) atau dengan berbagi elektron valensi untuk memiliki oktet di valensi kulit mereka.
Aturan ini dapat diterapkan pada unsur-unsur golongan utama, seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan halogen. Kaidah ini juga dapat diterapkan pada unsur logam seperti natrium dan magnesium.
Secara sederhana, molekul ataupun ion cenderung menjadi stabil apabila kelopak elektron terluarnya mengandung delapan elektron. Aturan ini pertama kali dikemukakan dan diterapkan dalam pendekatan Kossel-Lewis. Dalam aturan ini ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan yaitu :
- Oktet tidak lengkap dari atom pusat : Pada beberapa senyawa, jumlah elektron yang mengelilingi atom pusat kuran dari delapan. Ini terutama terjadi pada unsur-unsur yang memiliki kurang dari empat elektron valensi. Contohnya ; LiC1, BeH2, dan BC13.
- Molekul elektron ganjil : Dalam molekul dengan jumlah elektron ganjil seperti oksida nitrat, NO dan nitrogen dioksida, NO2, aturan oktet tidak puas.
- Oktet yang diperluas : Selain orbital 3s dan 3p, elemen di dalam dan diluar periode ketiga tabel periodik memiliki orbital 3d juga tersedia untuk ikatan. Dalam sejumlah senyawa unsur-unsur ini ada lebih dari delapan elektron valensi di sekitar atom pusat. Ini disebut sebagai oktet yang diperluas, tentunya aturan oktet tidak berlaku dalam kasus seperti itu. Contohnya ; dalam PF5, molekul fosfor memiliki 10 elektron dalam valensi kulit.