Di artikel sebelumnya kita telah membahas apa itu reaksi redoks. Reaksi redoks yang umum dimanfaatkan di bidang farmasi, biologi, industri, metalurgi, dan pertanian merupakan jenis reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi secara bersamaan. Selama terjadi reaksi redoks, jumlah elektron yang hilang sama dengan jumlah elektron yang diperoleh.
Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan oksidasi. Reduksi merupakan proses penghilangan oksigen atau unsur elektronegatif dari suatu zat atau penambahan hidrogen atau unsur elektropositif pada suatu zat. Sementara itu, oksidasi adalah penambahan oksigen atau unsur elektronegatif apa pun pada suatu zat atau penghilangan hidrogen atau unsur elektropositif apa pun dari suatu zat.
Ada beberapa jenis reaksi redoks yang kita kenal, meluputi reaksi kombinasi, dekomposisi, pertukaran, dan disproporsionasi.
Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi adalah reaksi ketika dua atau lebih unsur bergabung membentuk senyawa tunggal.
Reaksi Dekomposisi
Reaksi dekomposisi atau penguraian adalah reaksi ketika suatu senyawa memecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat atau unsur sederhana. Reaksi dekomposisi biasa disebut sebagai kebalikan dari reaksi kombinasi.
Tapi, tidak semua reaksi dekomposisi merupakan reaksi redoks. Contohnya adalah reaksi berikut.
Karena tidak ada perubahan dalam bilangan oksidasi di setiap unsurnya, reaksi di atas tidak termasuk ke dalam reaksi redoks. Agar reaksi dekomposisi menjadi reaksi redoks, setidaknya satu komponen yang terbentuk harus dalam bentuk unsur.
Reaksi Pertukaran
Reaksi pertukaran atau penggantian adalah reaksi di mana atom atau ion dalam suatu senyawa digantikan oleh atom atau ion dari senyawa lain. Reaksi penggantian dikelompokkan menjadi penggantian logam maupun nonlogam.
(Baca juga: Cari Tahu tentang Reaksi Redoks)
Penggantian logam terjadi ketika suatu logam dalam suatu senyawa digantikan oleh logam yang lebih reaktif dalam keadaan bebas. Contohnya pada reaksi di bawah ini.
Reaksi penggantian logam berguna dalam proses metalurgi ketika logam murni diperoleh dari senyawa yang terdapat dalam bijih.
Sementara itu, reaksi penggantian nonlogam termasuk penggantian hidrogen, halogen, dan terkadang oksigen. Semua logam alkali dan beberapa logam alkali tanah (Ca, Sr, dan Ba) menggantikan hidrogen dari air dingin. Contohnya dapat dilihat pada reaksi berikut.
Reaksi Disproporsionasi
Jenis reaksi redoks yang terakhir adalah disproporsionasi. Reaksi ini terjadi ketika unsur yang sama secara bersamaan teroksidasi dan tereduksi. Unsur yang memiliki tiga atau lebih bilangan oksidasi dapat bertindak sebagai oksidator dan reduktor sendiri. Contohnya pada reaksi berikut.
Dalam reaksi di atas, bilangan oksidasi oksigen (-1) tereduksi menjadi -2 dan teroksidasi menjadi 0.