Finlandia adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Hal ini ditunjukkan negara yang beribukota di Helsinki ini sejak hasil ujian internasional Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) keluar pada tahun 2000. Bukan saja unggul dalam Literasi Membaca, dimana bersama Korea Selatan dan jepang negara ini diketahui menempati peringkat pertama, di bidang Matematika dan Ilmu Alam, Finlandia juga menorehkan prestasi dengan menempati peringkat keempat dan ketiga. Tak ayal, perhatian khusus dari seluruh dunia pun tertuju pada negara ini.
Tentu saja, bukan tanpa alasan Finlandia bisa menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Satu yang paling menonjol dari negara ini, adalah diberi kebebasannya jajaran pendidik untuk meramu kurikulum dan menentukan metode dan materi belajar-mengajar. Keberhasilan ini bahkan telah menarik sekitar 100 delegasi dari 40-45 negara di seluruh dunia untuk mengunjungi Kementerian Pendidikan Finlandia pada masa 2005-2011 dan mempelajari kunci sukses sistem pendidikan di negara tersebut.
Nah, pertanyaannya sekarang, emang beda banget?
Well, pemerintah Finlandia boleh dibilang sadar betul akan pentingnya pendidikan. Karenanya, mereka pun memastikan semua warga negaranya mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan. Di Finlandia sekolah-sekolah didominasi oleh sekolah negeri. Sekolah swasta ada, namun tidak banyak. Dan itupun dengan kualitas yang secara garis besar tidak banyak berbeda.
Dalam hal kurikulum – meramu kerangka kebijakan sistem dan implementasi kependidikan, pemerintah memberi tanggung jawab sepenuhnya pada Kementerian Pendidikan Finlandia, sementara implementasinya sendiri merupakan tanggung jawab dari Agensi Kependidikan Nasional Finlandia. Nah, kedua institusi ini lantas bekerja sama dalam meramu tujuan pembelajaran, serta isi dan metode pembelajaran untuk tingkat prasekolah hingga menengah atas dan pendidikan andragogi (melibatkan orang dewasa dalam pembelajaran).
Administrasi setiap sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah yang menentukan alokasi dana, kurikulum lokal, dan perekrutan staf pendidikan. Dan pemerintah daerah diperbolehkan untuk mendelegasikan tanggung jawab tersebut ke masing-masing sekolah.
Di luar itu, masih ada banyak lagi alasan yang membuat Finlandia layak untuk disebut sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, bahkan dijadikan ‘role model’. Berikut ini 5 diantaranya yang berhasil dirangkum tim Extramarks:
1. Mulai sekolah di usia 7 tahun
Bukan tanpa alasan ketika Finlandia memilih usia 7 tahun sebagai usia dimana anak-anak bisa memasuki masa sekolah. Negara ini berpendapat, kesiapan mental anak-anak ketika memasuki dunia sekolah adalah hal terpenting. Dan usia 7 tahun dianggap usia terbaik. Memang, ini terbilang telat jika dibandingkan dengan beberapa negara, termasuk Indonesia beberapa tahun silam, tetapi ini tidak lantas menjadikan anak-anak di Finlandia ketinggalan dalam pelajaran. Sebaliknya, mereka justru menjadi sangat kreatif. Bukan saja mampu dalam menentukan cara belajarnya sendiri, mereka juga bisa memecahkan masalah sendiri. Hal ini terbukti dari tes Internasional Programme for International Student Assesment (PISA), dimana anak-anak Finlandia menempati peringkat pertama.
2. Gratis
Sementara di sejumlah negara ‘gap’ antara sekolah negeri dan swasta begitu kentara, di Finlandia semua sekolah dianggap sama. Mereka bahkan tidak mengenal sekolah unggulan atau favorit. Di negara ini, para orang tua tidak perlu dipusingkan oleh biaya pendidikan, yang umumnya akan semakin mahal seiring dengan baiknya kualitas. Karena apa? Disini semuanya gratis. BUkan cuma biaya sekolah, tetapi juga biaya makan siang, transportasi dan kesehatan.
3. Jam sekolah pendek
Lain halnya dengan beberapa negara, yang adakalanya mengharuskan siswa untuk menghabiskan lebih dari setengah dari harinya di sekolah, Finlandia memilih untuk melakukan sebaliknya. Anak-anak di negara ini tidak diforsir untuk terus-menerus belajar tanpa henti. Sekedar onformasi, siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) di Finlandia hanya menghabiskan wakti 4-5 jam per hari di sekolah. Sementara siswa SMP dan SMA memiliki sisten sama dengan anak kuliahan, dimana mereka datang ke sekolah pada jam mata pelajaran yang dipilih saja.
Nah, kabar baiknya lagi nih, untuk siswa SD misalnya, dari 45 menit jam belajar, mereka akan mendapat istirahat 15 menit. Enak dong? Ya, pemerintah Finlandia percaya bahwa istirahat yang cukup memungkinkan siswa menyerap pelajaran lebih baik dan membantu anak lebih fokus.
4. Tidak ada PR
Di Finlandia, siswa tidak diberikan pekerjaan rumah alias PR. Kalaupun ada, itu akan sangat minim. Dibandingkan negara lain, siswa di Finlandia memiliki waktu istirahat hampir 3 kali lebih banyak. Tanpa PR siswa diyakini dapat lebih leluasa mengerjakan hal lainnya di luar pendidikan, entah itu sekedar istirahat, bermain, atau mempelajari hal lain yang menjadi hobinya. Pemerintah merasa waktu belajar siswa di sekolah sudah cukup baik.
5. Ujian Nasional, Apaan tuh?!
Oh, tidak ada PR juga bukan satu-satunya kabar baik lho. Asal tahu saja, selain juga tidak ada juara 1, juara 2, dan sebagainya (sistem rangking), siswa di Finlandia juga tidak mengenal Ujian Nasional. Kok bisa? Ya, pemerintah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada guru untuk meng-evaluasi pelajaran siswa. Menurut mereka, hanya gurulah yang bisa menilai 100% setiap kemampuan siswanya.
Mengacu pada hal ini, tidak berlebihan jika kemudian Finlandia menerapkan standar yang sangat tinggi untuk guru-gurunya.