Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Bumi sendiri memiliki satelit alami yaitu bulan. Namun, dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maka berkembanglah satelit buatan guna memenuhi kebutuhan manusia yang sangat beragam. Apa itu satelit buatan dan apa saja macamnya?
Satelit buatan merupakan benda-benda langit yang mengorbit bumi di angkasa luar yang sengaja dibuat manusia. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada 4 Oktober 1957 dan memulai program Sputnik Rusia. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Sovioet dan Amerika.
Sputnik 1 membantu dalam mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionisphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Adapun satelit-satelit buatan tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan manusia, seperti untuk kebutuhan komunikasi, pemantauan cuaca, dan penginderaan jauh.
Satelit Komunikasi
Satelit buatan yang digunakan untuk berkomunikasi berada di luar angkasa pada orbit geostasioner. Satelit pada orbit geostasioner adalah satelit yang jika menempuh satu kali orbit mengitari bumi dalam waktu 24 jam serta jika satelit berada pada ketinggian 35.880 km di atas permukaan.
(Baca juga: Bentuk Bulan dan Juga Fasenya, Serta Dampaknya Bagi Manusia)
Satelit pada orbit geostasioner ini memiliki alat yang disebut dengan transponder, dimana kegunaannya adalah untuk menerima sinyal elektromagnetik audio (suara) dan video (gambar) dari stasiun pemancar di bumi dan memancarkan kembali sinyal tersebut ke semua arah menuju bumi.
Pemantauan Cuaca
Satelit buatan yang satu ini dapat digunakan untuk melacak dan mencatat berbagai perubahan keadaan atmosfer yang menjadi penentu cuaca. Satelit yang berevolusi mengitari bumi membawa berbagai instrumen yang berfungsi mengumpulkan informasi tentang suhi, tekanan di bumi, dan lain sebagainya.
Adapun data yang dihasilkan dari satelit buatan ini secara kontinyu dikirimkan ke stasiun meteorologi di bumi, yang nantinya diolah di komputer yang menghasilkan grafik berkenaan dengan cuaca.
Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan teknik pengumpulan informasi mengenai objek dari jarak jauh, dengan tidak melakukan kontak fisik dengan objek. Satelit buatan untuk penginderaan jauh ini ditempatkan pada orbit matahari-sinkron. Orbit matahari – sinkron merupakan satelit yang tempatnya berada pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi sedemikian rupa, sehingga satelit selalu melewati tempat tertentu di bumi pada waktu lokal yang sama.
Satelit di Indonesia
Indonesia juga tidak ketinggalan memiliki satelit komunikasi pertama pada tahun 1976 yang diberi nama satelit Palapa A1. Dimana, satelit pertama ini diluncurkan oleh roket Amerika Serikat dan dilepas diatas Samudera Hindia pada 830 BT dan mempunyai massa 574 kg.
Satelit ini beroperasi kurang lebih 9 tahun sebagai media komunikasi telepon dan televisi. Setelah Palapa A1 berakhir masa operasionalnya maka bergantilah satelit baru dari Palapa A2. Satelit Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel yang diluncurkan pada 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT.
Setelah itu, pada tahun 1987 diluncurkan kembali satelit Palapa B2P yang berada pada ketinggian 36.000 km diatas khatulistiwa pada lokasi 1130 BT dan dikendalikan oleh stasiun yang terletak di bumi tepatnya didaerah cibinong. Pada tahun 1996, Palapa C1 kembali diluncurkan yang dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa B4 pada orbit Geo Stasioner slot 1130BT.
Disamping itu, ada juga satelit Telkom – 2 yang diluncurkan pada tahun 2005. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Perancis. Satelit yang terakhir adalah INASAT – 1 yaitu satelit nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil dengan berat sekitar 10-15 kg.