Peradaban dunia berkembang sedemikian rupa sampai saat ini, begitupun dengan manusia yang tumbuh dengan kecerdasan yang meningkat dari masa ke masa. Sebelum hidup dalam dunia modern ini, manusia sudah lebih dulu membangun kehidupan pada zaman prasejarah. Hal ini ditandai dengan adanya teori evolusi yang mempercayai bahwa terdapat manusia purba yang menjadi nenek moyang umat manusia.
Manusia purba diyakini sudah tinggal di bumi ini sekitar 4 juta tahun yang lalu. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prakarsa atau prasejarah, yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Secara fisik manusia purba mempunyai kemiripan dengan manusia modern sekarang (homo sapiens), namun dalam hal kecerdasan masih rendah (volume otak <1200 cc) dibandingkan dengan manusia modern.
Ada 4 jenis manusia purba di dunia, yang berperan penting dalam mata rantai evolusi manusia yang tersebar di Afrika, Asia, dan Eropa, yaitu Australopithecus, Homo Habilis, Homo Heidelbergensis, dan homo neanderthalensis.
Australopithecus
Australopithecus berarti “kera dari selatan”, yakni Afrika. Makhluk purba ini diperkirakan menjadi awal dari evolusi manusia, dimana bentuk fisiknya masih amat primitif menyerupai kera.
Jenis manusia purba ini diperkirakan diperkirakan memulai awal kehidupan pada 4 juta hingga 2 juta tahun lalu dan mayoritas fosilnya ditemukan di Afrika, sehingga muncullah teori semua ras manusia berasal dari Afrika. Australopithecus sendiri dibedakan menjadi beberapa spesies, diantaranya :
- Australopithecus Anamonsis, yang diperkirakan hidup 4,2 juta hingga 3,9 juta tahun lalu, dimana fosilnya ditemukan di dekat Danau Turkana Kenya (1965). Diperkirakan manusia purba ini bipedal yaitu berjalan dengan kedua kali meskipun belum tegak.
- Australopithecus Afarensis, spesies ini paling popular dan diperkirakan hidup 3,2 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Hadar, Ethiopia (1974). Adapun ciri dari manusia purba ini, bagian atas masih menyerupai kera tetapia da beberapa bagian tubuh bagian bawah sudah menyerupai manusia. JIka melihat dari bentuk fisiknya maka manusia purba ini melangkah dengan kedua kakinya.
- Australopithecus Africanus, diperkirakan hidup antara 3 juta hingga 2,4 juta tahun lalu. Secara alami, manusia purba ini sama dengan yang lain tetapi ada kekhasan tersendiri yaitu dari organ pengunyahannya, dimana organnya lebih mengakomodasi kebutuhan mengunyah yang kuat.
- Australopithecus Sediba, diperkirakan hidup sekitar 2 juta tahun lalu, fosilnya ditemukan di gua Malapa Transvaal, Afrika Selatan (2008). Kekhasan ciri fisik berupa jari-jari tangan yang memendek dan jempol yang memanjang mengindikasikan spesies ini telah menggunakan alat untuk menunjang kehidupannya.
Homo Habilis
Homo Habilis berarti “menusia terampil” karena dianggap sebagai pembuat alat batu yang pertama. Manusia purba ini dianggap sebagai awal dari spesies Homo dan mereka hidup di Sub-Sahara, Afrika sekitar 2 juta hingga 1,5 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Olduvai Gorge, Tanzania (1959 dan 1960).
(Baca juga: Mengenal Jenis Manusia Purba di Indonesia)
Ciri fisiknya sudah lebih maju, dimana tempurung otak lebih besar dengan wajah dan gigi yang lebih kecil. Namun, panjang lengan dan bentuk mulut masih menyerupai kera dengan tinggi rata-rata 100-135 cm dan berat rata-rata 32 kg.
Homo Heidelbergensis
Fosil manusia purba ini ditemukan tahun 1907 di Mauer dekat Heidelberg Jerman. Diperkirakan spesies ini tersebar di Afrika dan Eropa, sekitar 600 ribu hingga 300 ribu tahun lalu. Spesies ini merupakan manusia purba pertama yang hidup di kawasan beriklim dingin dan secara rutin berburu hewan besar untuk menunjang kehidupannya, serta belajar menetap dengan tinggal di gua atau tempat berlindung dari kayu.
Fosil temuan berupa rahang dan tengkorak, yang mana rahang itu tidak memiliki dagu dan sangat tebal dan lebar tetapi giginya sangat kecil. Disamping itu, volume otak yang lebih besar mengindikasikan kemampuan intelegensinya lebih tinggi dibandingkan Homo Erectus. Tubuhnya cenderung gempal dengan tinggi sekitar 157-172 cm dan berat 51-62 kg.
Homo Neanderthalensis
Homo Neanderthalensis berarti “manusia dari lembah Neander”. Spesies ini hidup antara 400 ribu hingga 40 ribu tahun lalu, keberadaan meraka punah akibat tersingkir atau berasimilasi oleh Homo Sapiens.
Selama hidup persebaran meraka sangat luas antara lain Eurasia, dari wilayah Atlantik Eropa kea rah Timur hingga Asia Tengah, lalu dari Belgia ke selatan sampai kawasan Mediterania dan Timur Tengah.
Secara umum, bentuk tubuhnya sudah menyerupai Homo Sapiens, tetapi ada sedikit perbedaan karena dari sisi kapasitas tengkorak tampak lebih besar dari Homo Sapiens, begitu juga dengan gigi depan. Dari sisi fisiknya dikondisikan oleh kebutuhan untuk bertahan hidup di tengah iklim dingin dan ekstrem pada zaman es.
Manusia purba ini memiliki hidung besar untuk melembabkan dan menghangatkan udara kering dan dingin, dengan tinggi badan sekitar 150an cm. Mereka terampil membuat dan menggunakan beragam peralatan mesolitikum, bahkan mampu mengandalkan api, membuat dan menggunakan pakaian, serta tinggal di gua.