Siapa diantara kalian yang pernah berbelanja di pasar? Jika bukan Ibu kalian, pasti pernah melihat orang lain sibuk menawar, dong? Nah, dalam melakukan transaksi jual beli, hal ini merupakan kegiatan yang lumrah. Penawaran atau negosiasi terjadi ketika dua pihak atau lebih menghadapi masalah yang sama. Dalam hal penawaran harga di pasar, penjual dan pembeli mempermasalahkan harga suatu barang. Negosiasi juga bisa dilakukan lewat tulisan, yaitu menggunakan teks negosiasi.
Kita bisa mendefinisikan negosiasi sebagai bentuk interaksi sosial yang berusaha memfasilitasi keinginan yang berbeda. Negosiasi juga dapat diartikan sebagai proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa pihak yang memiliki keinginan berbeda. Negosiasi merupakan cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan.
Sebelum kita belajar memahami isi teks ini, kita perlu mengetahui tahapan negosiasi terlebih dahulu.
Tahap Negosiasi
Ketika melakukan negosiasi, diperlukan setidaknya dua negosiator yang memiliki tujuan yang berbeda. Pertama, negosiator 1 mengajukan maksud atau suatu permasalahan yang terkait dengan negosiator 2. Negosiator 2 atau mitra bicara kemudian menjelaskan tujuannya dan menyanggah argumen negosiator 1 dengan alasan tertentu.
(Baca juga: Belajar Menulis Teks Eksposisi, Apa Saja Tahapannya?)
Penawaran kemudian diajukan oleh negosiator 1 supaya disetujui. Penawaran bisa berupa fleksibilitas pengajuan negosiator 1 atau memberikan keuntungan tambahan bagi negosiator 2. Negosiator 2 juga bisa memberikan pengajuan yang dirasa lebih menguntungkan baginya.
Jika mereka belum menemukan kesepakatan, negosiator bisa terus memberikan penawaran atau meninggalkan negosiasi secara keseluruhan dan kedua pihak tidak mendapat apa-apa. Tapi jika terjadi kesepakatan, kedua pihak dapat melakukan apa yang telah dijanjikan saat negosiasi dan memperoleh hasilnya.
Struktur Teks Negosiasi
Dalam menulis teks negosiasi, terdapat struktur yang memudahkan pemaparan negosiasi. Struktur tersebut juga dapat membantu kita untuk menulis teks ini yang baik. Adapun beberapa bagian dalam teks ini meliputi orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.
Orientasi adalah bagian yang mengungkapkan masalah yang akan dinegosiasikan. Pemaparan masalah bisa disampaikan oleh kedua negosiator, satu pihak, atau bahkan tidak terdapat orientasi sama sekali.
Bagian selanjutnya adalah pengajuan. Pengajuan merupakan ajakan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan negosiator. Setelah itu, pihak lain dapat melakukan penawaran yang disertai argumentasi. Dalam penawaran bisa terjadi penolakan terhadap pengajuan negosiator pertama.
Terakhir, terjadi kesepakatan antara kedua pihak. Hasilnya bisa sepakat maupun tidak sepakat dan pihak-pihak yang terlibat harus mengikuti keputusan tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks negosiasi umumnya berupa percakapan antara pihak-pihak yang melakukan negosiasi. Terdapat beberapa jenis kalimat yang sering digunakan dalam teks negosiasi, seperti kalimat logis, kalimat persuasif, kalimat bersyarat, dan kalimat kausalitas.
Kalimat logis adalah kalimat yang masuk akal secara runtutannya maupun secara konteks. Kalimat logis digunakan agar tujuan negosiasi yang dilakukan tersampaikan dan masuk akal bagi pihak lain. Selain itu, teks negosiasi juga menggunakan kalimat persuasif yang santun agar lawan bicara dapat menyetujui keinginan negosiator.
Kemudian, kalimat bersyarat yang menggunakan kata jika, andaikan, dan apabila juga sering dipakai dalam teks negosiasi. Kalimat ini diucapkan ketika terjadi penawaran untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan keinginan.
Terakhir, kalimat kausalitas yang menggunakan kata sebab, karena, dan sehingga, banyak dimasukkan dalam teks negosiasi untuk memperkuat penawaran.