Ketika kita ingin memasak sesuatu tapi tidak tahu caranya, kita akan mencari resepnya di internet. Atau ketika kita ingin menjahit celana yang bolong tapi tidak tahu cara menjahit, kita juga bisa mencari langkah-langkahnya di internet. Resep ataupun teks yang memberi tahu kita cara menjahit termasuk ke dalam teks prosedur.
Teks prosedur berisi tahapan atau langkah mengerjakan sesuatu. Sebelum mulai menulis teks ini, ada baiknya untuk memahami struktur dan gaya bahasa yang digunakan. Struktur teks terdiri dari tiga bagian, yaitu tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
Struktur Teks Prosedur
Tujuan terdapat pada paragraf pertama. Ia berperan sebagai pengantar maupun pendahuluan terkait topik yang akan dibahas dalam teks. Setelah tujuan, terdapat langkah-langkah. Bagian ini terdiri dari perincian petunjuk untuk mencapai tujuan yang dibahas di paragraf sebelumnya. Langkah-langkah merupakan isi dari teks, sehingga penulisannya harus diperhatikan karena ia adalah inti dari teks.
Teks prosedur ditutup dengan penegasan ulang. Di sini, penulisnya mengungkapkan harapan dan manfaat yang didapat pembaca jika telah melakukan langkah-langkah dengan baik.
Kebahasaan Teks Prosedur
Ketika menulis teks prosedur, kita juga harus memperhatikan kaidah kebahasaan di dalamnya. Teks ini banyak menggunakan kata kerja imperatif, pernyataan persuasif, kata teknis, konjungsi penjumlahan, dan deskripsi alat.
(Baca juga: Apa Itu Teks Tanggapan?)
Kata kerja imperatif disebut juga sebagai kata kerja perintah. Kata kerja imperatif biasa berakhiran partikel -kan, -i, dan -lah. Contohnya dapat kita temukan dalam kalimat-kalimat berikut ini.
- Pastikan kamu telah menaruh kunci rumah di dalam lemari.
- Hindari plagiarisme dalam menulis esai.
- Aduklah adonan sampai rata.
Pernyataan persuasif juga banyak ditemukan di dalam teks prosedur. Pernyataan persuasif digunakan sebagai ajakan maupun anjuran bagi pembaca. Biasanya, pernyataan persuasif mengandung kata dan/atau frasa ‘sebaiknya,’ ‘akan lebih baik jika,’ ‘seharusnya,’ dan lain-lain. Contoh kalimat persuasif bisa dilihat di kalimat-kalimat berikut ini.
- Sebaiknya kamu meminta izin apabila hendak pulang malam.
- Akan lebih baik jika kamu mewarnai menggunakan krayon daripada pensil warna.
Teks prosedur juga banyak menggunakan kata teknis. Kata teknis adalah kata-kata yang bersifat teknis dan khusus terkait bidang tertentu. Contoh penggunaan kata teknis adalah dalam kalimat berikut.
- Andi sedang mengedit esai yang ia tulis minggu lalu.
- Dokter Roni sedang menyuntik pasien sakit jiwa.
Dari kalimat di atas, bisa disimpulkan bahwa Andi adalah seorang penulis karena ia mengedit esai yang ia tulis sendiri. Mengedit tulisan merupakan kegiatan yang sering merujuk kepada penulis maupun editor tulisan. Tapi karena Andi mengedit tulisannya sendiri, akan lebih tepat jika ia merupakan seorang penulis karena pekerjaan editor adalah mengedit tulisan orang lain. Serupa dengan kalimat pertama, kalimat kedua juga kental dengan konteks profesi, yaitu kedokteran, karena biasanya, dokter dan susterlah yang menyuntik pasien.
Dalam teks prosedur, kita juga banyak menemukan konjungsi penjumlahan sebagai kata hubung dan partikel bermakna penambahan. Konjungsi penjumlahan biasanya berupa kata ‘pertama-tama,’ ‘kedua,’ dan seterusnya.
Terakhir, banyak teks prosedur yang mendeskripsikan alat yang digunakan dalam langkah-langkah. Tujuannya adalah agar pembaca dapat mengikuti tahapan dengan baik menggunakan alat yang tepat.
Nah, setelah mengetahui struktur dan aspek kebahasaan dari teks prosedur, tentu kita pun bisa menulis teks ini sendiri. Untuk berlatih, kita bisa mulai menyusun teks berdasarkan kegiatan yang mudah dan bisa dideskripsikan dengan baik, contohnya seperti cara membuat akun media sosial atau cara memasak mi instan. Semoga bermanfaat dan tetap semangat ya!