Pernahkah kalian memperhatikan orang yang menguap? Cobalah lihat ke sekitar, adakah orang lain yang mengikutinya? Disadari atau tidak, saat ada seseorang yang menguap, orang didekatnya biasanya cenderung akan melakukan hal yang sama. Pun meski saat itu dia sedang tidak lelah ataupun mengantuk. Nah, kok bisa? Memangnya menguap menular?
Menguap sendiri pada dasarnya merupakan suatu respons tubuh terhadap rasa lelah, rasa kantuk, hingga stres. Dalam proses menguap, mulut seseorang biasanya akan terbuka, lalu menarik napas dalam-dalam, sehingga membuat paru-paru terisi dengan udara. Konon, sering menguap bisa menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu. Tapi tenang, bukan ini kok yang membuat menguap menular.
Menguap mengular sejatinya didasari oleh beberapa teori. Salah satunya menyebutkan bahwa itu adalah tanda empati. Kok? Ya, empati sendiri merupakan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain. Sebagai contoh, ketika orang-orang di sekitar kita bahagia dan tersenyum, mereka secara tidak langsung membawa dampak positif pada kita. Tak heran, kita juga akan dibuat senang dan mulai tersenyum.
(Baca juga: Kenapa Air Laut Asin?)
Selain itu, semakin dekat kita dengan seseorang seperti orang tua atau teman, maka semakin besar pula kemungkinan kita untuk menguap ketika mereka menguap.
Teori lain menunjukkan bahwa neuron cermin yang ada di otak kita membuat kita meniru atau meniru tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Karena itu, ketika kita melihat orang-orang di sekitar kita menguap, neuron cermin kita diaktifkan, sehingga membuat kita meniru kegiatan mereka.
Sebuah penelitian menjelaskan, perilaku menguap yang menular muncul karena adanya aktivitas di bagian otak yang bertanggung jawab atas fungsi motorik. Kecenderungan seseorang untuk meniru menguap ini berkaitan dengan tingkat aktivitas otak di korteks motornya. Dimana semakin banyak aktivitas di daerah tersebut, maka semakin meningkat pula kecenderungan seseorang untuk menguap.
Peneliti menyebut, perilaku menguap yang menular itu merupakan jenis echophenomenon. Dengan kata lain, itu adalah perilaku meniru orang lain secara otomatis. Echophenomena sendiri ada bermacam jenisnya, termasuk di antaranya adalah echolalia atau meniru kata-kata seseorang dan echopraxia atau meniru tindakan seseorang.
Menariknya, perilaku menguap yang menular ini ternyata bukan saja terjadi pada manusia lho, hewan juga. Wah..wah…