Nama Hans Christian Oersted mungkin tak sepopuler Thomas Alva Edison, apalagi Albert Einstein, namun di dunia per-listirik-an, namanya tak bisa dipandang sebelah mata. Ya, Oersted adalah ilmuwan asal Denmark yang mendapatkan bahwa arus listrik yang melalui suatu kawat konduktor menyebabkan pembelokan jarum kompas saat kawat berarus tersebut didekatkan pada jarum kompas.
Ia melakukan percobaan yang kemudian dikenal dengan Eksperimen Oersted ini pada tahun 1819. Itu artinya, tepat di usianya yang ke-42 tahun.
Hans Christian Oersted sendiri lahir di Rudkøbing, Denmark pada 14 Agustus 1777. Ia meninggal di Kopenhagen, Denmark, 9 Maret 1851 (pada usia 73 tahun).
Oersted adalah seorang ahli fisika dan kimia Denmark, yang dipengaruhi pemikiran Immanuel Kant. Pada 1820 ia menemukan hubungan antara listrik dan magnetisme dalam eksperimen yang sangat sederhana. Ia menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menolak jarum magnet kompas. Oersted tidak menawarkan penjelasan yang memuaskan untuk fenomena ini. Ia pun tidak mencoba menghadirkan fenomena tersebut dalam kerangka matematis.
(Baca juga: Kenalkan, 4 Ilmuwan Wanita Paling Populer Sepanjang Sejarah!)
Oersted bukanlah orang pertama yang menemukan bahwa listrik dan magnetisme itu berkaitan. Ia didahului delapan belas tahun sebelumnya oleh Gian Domenico Romagnosi, seorang cendekia hukum Italia. Catatan tentang penemuan Romagnosi diterbitkan pada 1802 di koran Italia, tetapi tak mendapat perhatian oleh masyarakat ilmiah.
Pada 1825 Oersted memberi sumbangan penting bagi kimia dengan memproduksi aluminium untuk pertama kali. Unit magnetisme oersted dinamai menurut namanya.
Oersted pertama kali diperkenalkan pada kimia dan sains oleh sang Ayah, yang merupakan seorang ahli farmasi. Ia yang saat itu masih sangat muda lalu belajar bahasa Prancis, Jerman, dan Latin. Di usia 17 tahun, Oersted masuk ke Universitas Kopenhagen dengan mengambil jurusan filsafat dan sains. Ia meraih gelar sarjana di bidang farmasi dengan predikat lulus dengan kehormatan. Pada tahun 1799 ia dianugerahi gelar Doktor Filsafat.