Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
Solusi Belajar

Kelas Pintar

TANYA

SOAL

Untuk Guru

Untuk Orang Tua

Kelas Pintar
Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
  • EDUTECH
  • Kelas 11
  • TIPS PINTAR

Mengenal Macam-Macam Teori Pertumbuhan Ekonomi

  • 11 Februari 2020
  • 3 minute read
  • Kelas Pintar

Apa kalian pernah mendengar istilah perkembangan dan pertumbuhan ekonomi? Mungkin sebagian dari kita berpikir kalau keduanya serupa. Tapi, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sebenarnya sangat berbeda. Pembangunan ekonomi adalah proses berkelanjutan untuk meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara dan pendapatan per kapita penduduknya dalam jangka panjang. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan PDB suatu negara tanpa memperhatikan adanya perubahan pada struktur ekonomi lainnya, pertambahan jumlah penduduk, dan hanya berfokus pada jumlah, bukan aspek yang terdampak. Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif. Dan dalam perjalanannya, teori pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu teori historis dan teori klasik.

Teori Historis

Beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya mengenai teori historis adalah Frederich, Karl Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whiteman Rostow. Teori historis menitikberatkan pada proses perkembangan perekonomian masyarakat mulai dari tahap prasejarah hingga tahapan industri, masyarakat dunia dan masyarakat berkonsumsi tinggi.

Frederich menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan pada teknik produksi dan mata pencaharian penduduknya. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi manusia dibagi menjadi empat, yaitu masa berburu dan mengembara, masa beternak dan bertani, masa bertani dan kerajinan, serta masa kerajinan, industri, dan perdagangan.

Sementara itu, Karl Bucher mendefinisikan pertumbuhan ekonomi berdasarkan pada hubungan produsen dan konsumen. Teori pertumbuhan ekonomi yang ia kemukakan dibagi menjadi Rumah Tangga Tertutup, Rumah Tangga Kota, Rumah Tangga Bangsa, dan Rumah Tangga Dunia.

(Baca juga: 3 Pendekatan dalam Menghitung Pendapatan Nasional)

Di masa RT Tertutup, masyarakat hanya memproduksi barang untuk kebutuhan mereka sendiri. Kecepatan pertumbuhanlah yang baru mendorong mereka untuk melakukan perdagangan di masa RT Kota. Di tahap RT Bangsa, beberapa barang tidak dapat diproduksi secara mandiri oleh kota tertentu. Akhirnya, terjadilah perdagangan antarkota. Terakhir di tahap RT Dunia, teknologi telah memungkinkan masyarakat untuk melakukan perdagangan antarnegara.

Werner Sombart memiliki teori pertumbuhan ekonominya sendiri. Ia membagi pertumbuhan ekonomi menjadi empat, yaitu prakapitalisme (Vorkapitalismus), kapitalisme madya (Furh Kapitalismus), kapitalisme raya (Hoch Kapitalismus), dan kapitalisme akhir (Spot Kapitalismus).

Di masa prakapitalisme, manusia belum mengenal paham kapitalis karena masih bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Di tahap kapitalis madya, barulah mereka mulai mengenal uang dan menumpuk kekayaan. Masuk ke tahap kapitalis raya, kaum kapitalis atau pemilik modal bermunculan dan manusia diarahkan untuk memperoleh untung sebesar-besarnya. Di tahap akhir, yaitu kapitalis akhir, kesenjangan antara kaum kapitalis dan kaum buruh melahirkan kaum sosialis untuk mewujudkan kemakmuran bersama.

Terakhir adalah teori yang dikemukakan oleh Walt Whiteman Rostow. Ia membagi pertumbuhan ekonomi ke dalam lima tahap, yaitu masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas (precondition of take off), lepas landas (lepas landas), perekonomian matang (maturity of economic), dan tahap konsumsi massal tingkat tinggi (high mass consumption).

Masyarakat tradisional masih menjalani hidup secara tradisional dengan memegang adat istiadat. Produksi pun masih terbatas. Di prasyarat lepas landas, masyarakat mulai menyadari bahwa mereka harus melakukan perubahan dan mulai terbuka terhadap inovasi baru. Barulah di tahap lepas landas, pertumbuhan ekonomi berlangsung.

Di tahap perekonomian matang, manusia telah mampu menggunakan teknologi secara lebih selektif dan efektif, sehingga pemanfaatan faktor produksi dapat dilakukan dengan lebih efisien. Di tahap akhir, yaitu tahap konsumsi massal tingkat tinggi, masyarakat telah mencapai kemakmuran.

Teori Klasik

Adam Smith, salah satu tokoh teori klasik, menyebutkan bahwa ekonomi akan mencapai titik maksimum dengan sistem liberal yang melibatkan dua unsur, yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output.

Selain Adam Smith, terdapat David Ricardo yang mengkritik pendapat Adam Smith dan mengemukakan bahwa pertambahan jumlah penduduk akan berakibat pada melimpahnya tenaga kerja, sehingga upah akan menurun.

Teori klasik kemudian berkembang menjadi teori neoklasik yang dikembangkan oleh tiga tokoh. Tokoh pertama adalah Robert Solow yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat bila ada pertumbuhan output yang dapat dicapai apabila modal dan tenaga kerja dikombinasikan.

Selanjutnya adalah Keynesian atau Harrod Donar. Ia berpendapat bahwa pembentukan modal merupakan faktor penentu pertumbuhan ekonomi karena menyebabkan perekonomian mampu menyediakan output produksi yang lebih besar.

Joseph Schumpeter mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh adanya inovasi penerapan pengetahuan dan teknologi di dunia usaha.

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet
Kelas Pintar

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Related Topics
  • Ekonomi
  • Kelas 11
  • Pertumbuhan Ekonomi
  • Teori Historis
  • Teori Klasik
  • Teori Pertumbuhan Ekonomi
Previous Article
  • EDUTECH
  • Kelas 12
  • TIPS PINTAR

Macam-Macam Teori dan Bentuk Perubahan Sosial

  • 11 Februari 2020
  • Kelas Pintar
View Post
Next Article
  • EDUTECH
  • Kelas 11
  • TIPS PINTAR

Memahami Definisi Politik Etis

  • 12 Februari 2020
  • Kelas Pintar
View Post
You May Also Like
Pertempuran Rakyat Semarang
View Post
  • Kelas 11

Sejarah Perjuangan Rakyat Semarang

  • 6 Juli 2022
  • Kelas Pintar
inflasi, kebijakan menekan inflasi
View Post
  • Kelas 11

Kebijakan Bank Indonesia Dalam Menekan Angka Inflasi

  • 5 Juli 2022
  • Kelas Pintar
otonomi khusus, dana otonomi khusus
View Post
  • Kelas 11

Pengertian Dana Otonomi Khusus

  • 4 Juli 2022
  • Kelas Pintar
prinsip hyugens
View Post
  • Kelas 11

Cari Tahu Tentang Prinsip Hyugens

  • 29 Juni 2022
  • Kelas Pintar
perlawanan singaparna
View Post
  • Kelas 11

Sejarah Perlawanan Singaparna

  • 22 Juni 2022
  • Kelas Pintar
fungsi mineral, mineral
View Post
  • Kelas 11

Melihat Fungsi Mineral Beserta Jenisnya

  • 20 Juni 2022
  • Kelas Pintar
potensi dan sumber daya perkebunan
View Post
  • Kelas 11

Potensi dan Sumber Daya Perkebunan

  • 15 Juni 2022
  • Kelas Pintar
kebijkan moneter, kebijakan moneter kualitatif
View Post
  • Kelas 11

Memahami Kebijakan Moneter Kualitatif

  • 9 Juni 2022
  • Kelas Pintar
Terbaru
  • 7 Destinasi Liburan yang Cocok Untuk Keluarga
  • Sejarah Perjuangan Rakyat Semarang
  • 5 Bank Sentral Paling Kaya di Dunia
  • Kebijakan Bank Indonesia Dalam Menekan Angka Inflasi
  • Sejarah Pendirian Bank Indonesia
DOWNLOAD APLIKASI KELAS PINTAR DI:
Follow social media Kelas Pintar:
Facebook
Facebook
fb-share-icon
Twitter
Visit Us
Follow Me
Tweet
YouTube
Instagram
Copyright © 2020 Kelas Pintar, All Rights Reserved

Input your search keywords and press Enter.