Indonesia dikelilingi oleh deretan gunung api aktif dari barat hingga timur, sehingga masuk ke dalam kawasan cincin api (ring of fire). Tidak heran jika fenomena seperti gempa bumi dan erupsi gunung api sering terjadi, bahkan di tahun ini saja ada beberapa gunung di Indonesia yang dinyatakan statusnya level siaga maupun waspada, lantaran mulai menunjukan erupsi.
Baru-baru ini gunung anak Krakatau sempat mengalami erupsi, dan biasanya letusan satu gunung berapi juga bisa berpengaruh kepada gunung berapi lainnya yang masih dalam satu rangkaian. Secara keseluruhan status gunung api terbagi menjadi 4, yaitu normal (level 1), waspada (level 2), siaga (level 3), dan awas (level 4). Mau tahu status gunung di Indonesia apa saja?kita simak sama-sama yuk!
- Gunung Semeru (Jawa Tengah)
Gunung tertinggi di pulau Jawa ini berstatus waspada atau tingkat aktivitas level II. Gunung berketinggian 3676 m dpl ini mengalami erupsi tidak menerus, dimana erupsi eksplosif dan efusif menghasilkan aliran lava kea rah lereng selatan dan tenggara serta Lontara batuan pijar di sekitar kawah puncak.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dan erupsi masih terjadi menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu setinggi 400 meter diatas puncak condong kea rah utara. Melalui rekaman seismograf pada 05 mei 2020 tercatat 35 kali gempa letusan/erupsi, 2 kali gempa guguran, 39 kali gempa hembusan dan 3 kali gempa tektonik jauh.
- Gunung Anak Krakatau (Lampung)
Gunung di Indonesia berikutnya yang masuk level II alias waspada adalah gunung Anak Krakatau. Gunung api yang memiliki tinggi 157 m dpl ini berada di level tersebut sejak 25 Maret 2019 dan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018-Februari 2019. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 17 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
(Baca juga: Meletus Belum Lama, Ini 7 Fakta Penting Gunung Anak Krakatau)
Gunung terlihat jelas hingga tertutup kabut dan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Melalui rekaman seismograf pada 5 Mei 2020 tercatat 26 kali gempa hembusan, 148 kali gempa low frequency, 8 kali gempa hybrid/ fase banyak, tremor menerus dengan amplitude 0,5-8 mm (dominan 2 mm).
- Gunung Merapi (Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah)
Tingkat aktivitas gunung merapi berada pada level II atau waspada. Gunung merapi yang memiliki ketinggian 2968 m dpl mengalami erupsi tidak menerus dan letusan terakhir terjadi pada 10 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi 3000 meter di atas puncak.
Melalui rekaman seismograf pada 5 Mei 2020 tercatat 8 kali gempa guguran, 8 kali gempa hembusan, 14 kali gempa hybrid/ fase banyak, 1 kali gempa tektonik jauh.
- Gunung Dukono (Maluku Utara)
Gunung api dengan ketinggai 1229 m dpl ini berada di tingkat aktivitas level II (waspada) dan mengalami erupsi menerus. Letusan terakhir terjadi pada 29 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi 400 meter diatas puncak.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dan teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal, tinggi sekitar 200-700 meter dari puncak. Melalui rekaman seismograf pada 5 Mei 2020 tercatat 1 kali gempa letusan/ erupsi, 1 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik jauh, tremor menerus dengan amplitudo 0,5-6 mm (dominan 2 mm).
- Gunung Sinabung (Sumatera Utara)
Tingkat aktivitas gunung berapi ini sejak 20 Mei 2019 diturunkan menjadi level III (siaga). Gunung api yang memiliki ketinggian 2460 m dpl ini mengalami erupsi sejak tahun 2013. Letusan terakhhir terjadi pada 9 Juni 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7000 meter di atas puncak.
Warna kolom abu teramati hitam dan gunung ini tertutuo kabut. Melalui rekaman seismograf pada 5 Mei 2020 tercatat 2 kali gempa hembusan, 2 kali gempa tektonik local, dan 3 kali gempa tektonik jauh.