Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis. Penelitian bertujuan untuk mencari jawaban terhadap suatu fenomena demi memperoleh pengetahuan yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan maupun pemecahan masalah. Seperti bidang ilmu lainnya, penelitian geografi juga dilakukan untuk mengembangkan ilmu geografi serta memecahkan masalah yang terkait dengan fenomena geografis.
Objek penelitian geografi meliputi geosfer, atmosfer, hidrosfer, kriosfer, dan biosfer. Geosfer (geosphere) merujuk pada gambaran muka bumi. Atmosfer (atmosphere) adalah gambaran penyusun lapisan udara bumi. Hidrosfer (hydrosphere) merujuk pada kondisi perairan di muka bumi. Kriosfer (cryosphere) adalah permukaan bumi yang tertutup lapisan es. Terakhir, biosfer (biosphere) merujuk pada makhluk hidup yang tinggal di bumi.
Sifat Penelitian Geografi
Terdapat lima sifat penelitian geografi. Pertama, berhubungan dengan gejala di muka bumi. Selain itu, penelitian ini juga mengenal keadaan lingkungan dalam berbagai bentuk.
Penelitian di bidang studi ini juga mampu mengetahui peranan manusia dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungannya. Penelitian geografi juga dapat memudahkan melihat perbandingan antarwilayah dan mengajarkan ilmu mengenai karakteristik wilayah di permukaan bumi.
Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian geografi, terdapat lima metode penelitian yang umum digunakan, yaitu studi lapangan, pemetaan, wawancara, kuantitatif, dan penggunaan sarana ilmiah.
Studi lapangan merupakan pengamatan langsung ke lapangan atau wilayah yang menjadi objek penelitian. Gunanya agar peneliti dapat mengetahui dan memahami permukaan bumi serta kegiatan manusia secara langsung. Dengan melakukan studi lapangan, peneliti dapat mengetahui karakteristik khusus permukaan bumi dengan lebih rinci.
(Baca juga: 4 Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Sosial)
Metode selanjutnya adalah pemetaan. Hal ini dilakukan dengan memilih dan menyeleksi berbagai informasi di wilayah atau area yang akan dipetakan. Dengan melakukan seleksi, peneliti dapat mencantumkan informasi objek yang diperlukan saja untuk menggambarkan tempat, pola, serta karakteristik geografisnya ke dalam peta.
Wawancara juga terkadang digunakan dalam penelitian geografi untuk mengetahui informasi-informasi penting dari responden mengenai hal-hal yang penting bagi penelitian. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Metode ini biasanya digunakan ketika informasi yang perlu diketahui tidak dapat diperoleh lewat pengamatan.
Kuantitatif merupakan metode penelitian yang melibatkan perhitungan matematika dan statistika. Umumnya, pengujian hasil penelitian akan diolah menggunakan bantuan komputer. Metode ini membantu peneliti untuk menyederhanakan informasi yang rumit. Hasil penelitiannya pun dapat disajikan secara sederhana.
Terakhir, penelitian ini juga dapat dilakukan lewat penggunaan sarana ilmiah, salah satu contohnya adalah penginderaan jauh. Penginderaan jauh membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari permukaan bumi yang sulit dijangkau lewat studi lapangan.
Fungsi penelitian geografi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu fungsi eksploratif, fungsi verifikasi, dan fungsi pengembangan.
Fungsi eksploratif berarti penelitian tersebut dapat menyumbangkan konsep, teori, atau prinsip baru yang ditemukan pada penelitian untuk kepentingan pengembangan ilmu geografi. Fungsi verifikasi merujuk pada penelitian yang menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti. Terakhir, fungsi pengembangan berarti penelitian tersebut menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti.