Kita pasti pernah melihat peta, baik yang sederhana (seperti yang digambar adik-adik kecilmu) maupun yang mendetail (seperti peta dunia). Peta memberikan kita gambaran mengenai wilayah yang luas. Peta juga dapat membantu kita menemukan suatu lokasi dan rute yang harus kita tempuh. Tapi, apa itu peta?
Peta merupakan representasi simbolis Bumi atau sebagiannya yang digambar pada permukaan datar. Kata peta berasal dari bahasa Latin “mappa” yang berarti kain karena saat itu, peta digambar di atas kulit atau potongan-potongan kain.
Peta juga dapat didefinisikan sebagai gambaran permukaan Bumi pada bidang datar yang diperkecil menggunakan rasio tertentu. Isi peta mewakili area dan terdiri dari informasi geografis. Peta dibuat dan digunakan sebagai alat navigasi, menemukan tempat, dan representasi bidang fisik dengan informasi yang selektif.
Orang yang membuat peta disebut sebagai kartografer. Seni dan ilmu pembuatan peta dikenal sebagai kartografi. Kartografer menggunakan serangkaian proses dan rumus matematika dalam mengembangkan peta.
Sejarah Pembuatan Peta
Kartografi diyakini sudah ada, bahkan jauh sebelum bahasa tertulis. Terdapat lukisan dinding di Ankara, Turki, yang diyakini sebagai peta tertua. Peta tersebut bertanggal sekitar 6.000 SM. Selain itu, ada pula peta yang digoreskan pada tablet tanah liat yang dibakar. Peta tersebut digali dari reruntuhan Gasur di Irak dan bertanggal 2.500 SM atau 3.800 SM.
Peta dunia pertama diketahui disusun oleh orang Babilonia pada abat ke-6 SM. Bumi ditampilkan sebagai bulatan yang dikelilingi lautan dan beberapa pulau. Kemudian, ada pula Claudius Ptolemy yang merancang peta dunianya sendiri. Ia merupakan ahli geografi di abad ke-2 dan memercayai bahwa Bumi itu bulat. Ia juga merupakan orang pertama yang menggagas bahwa Matahari berputar mengelilingi Bumi.
Ahli geografi Yunani dan Arab turut membangun dasar kartografi modern, salah satunya adalah Eratosthenes. Ia merupakan ilmuwan pertama yang mengukur keliling Bumi secara akurat. Al-Idrisi juga pernah membuat peta dunia yang terperinci.
Sekarang, peta modern dibuat dengan cara yang lebih maju. Peta-peta tersebut memiliki arah yang benar, jarak yang tepat, serta pengukuran yang akurat. Hal-hal tersebut dibantu dengan fotografi udara serta gambar-gambar satelit.
Jenis-Jenis Peta
Ada berbagai macam jenis peta. Dari skalanya, terdapat skala besar dan skala kecil. Peta skala besar contohnya adalah peta topografi dan peta kadaster, sementara peta skala kecil adalah peta dinding. Peta topografi menggambarkan kondisi ketinggian bidang tertentu. Peta kadaster merupakan peta yang menunjukkan kepemilikan properti dan disusun oleh instansi pemerintah.
Jika kita klasifikasikan berdasarkan fungsinya, terdapat peta fisik dan peta budaya. Peta fisik menggambarkan kondisi suatu daerah, sementara peta budaya adalah peta yang digunakan untuk menyajikan budaya-budaya di daerah tertentu.