Dalam definisi umum, kita mengenal pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Tapi dalam ilmu ekonomi, pasar adalah sarana bertemunya permintaan dan penawaran, yang artinya tidak mengharuskan penjual dan pembeli untuk selalu bertemu. Pasar pun memiliki jenis-jenis.
Berdasarkan komoditas dagangannya, pasar dibagi menjadi dua jenis, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional hanya menyediakan barang konsumsi, sementara pasar modern menawarkan barang produksi, barang konsumsi, dan jasa.
Jenis pasar tradisional masih banyak ditemukan di Indonesia hingga saat ini, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, dan pasar Johar di Semarang.
Peranan Pasar
Pasar sebagai wadah terjadinya transaksi jual-beli memiliki peranan bagi produsen maupun konsumen. Bagi produsen, pasar merupakan tempat promosi, tempat memperlancar penjualan hasil produksi, dan tempat untuk mendapatkan faktor produksi yang dibutuhkan. Sementara itu, pasar bagi konsumen adalah tempat untuk memperoleh barang dan jasa yang konsumen butuhkan tanpa harus mendatangi produsen secara langsung.
Pasar juga memiliki peran bagi pembangunan. Dimana adanya pasar membantu pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pembangunan. Selain itu, pasar juga merupakan sarana untuk membantu pembangunan melalui pajak dan retribusi. Bagi sumber daya manusia, pasar menciptakan peluang usaha sehingga dapat mengurangi pengangguran, membuka lapangan kerja baru, dan menyerap SDM yang ada.
(Baca jug: Macam-macam Sistem Ekonomi di Dunia, Apa Saja?)
Terakhir, peran pasar dalam perekonomian bagi pemerintah adalah menambah pendapatan negara lewat pajak dan retribusi. Negara juga akan mendapat tambahan pendapatan lewat devisa, seperti ekspor dan impor.
Jenis-Jenis Pasar
Jenis-jenis pasar berdasarkan produk yang diperjualbelikan dibagi menjadi dua, yaitu pasar input dan pasar output.
Pasar input dijalankan oleh rumah tangga konsumsi (RTK) menyediakan faktor produksi bagi produsen. Faktor produksi yang dimaksud termasuk sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dan kewirausahaan.
Pasar Input
Sumber daya alam berupa tanah bukanlah menjual tanah, melainkan menyediakan komoditas dari alam, seperti tanah, bahan mentah, dan bahan tambang. Faktor produksi ini memiliki jumlah yang terbatas, sehingga harganya akan terus meningkat. Harga tanah juga dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah, letak atau lokasi tanah, dan status kepemilikan tanah berdasarkan sertifikasi.
Pasar tenaga kerja merupakan tempat bertemunya penyedia lapangan kerja dan pencari kerja. Permintaan tenaga kerja dari perusahaan dan permintaan pekerjaan dari angkatan kerja. Pasar tenaga kerja dilindungi oleh Kementerian Tenaga Kerja.
Sementara itu, pasar modal menyediakan modal dalam bentuk uang, gedung, maupun investasi lainnya. Beberapa manfaat dari pasar modal adalah mempermudah pengusaha mendapat modal, memperlancar perluasan produksi oleh perusahaan, membantu perusahaan memanfaatkan dana yang berlebih, dan membantu pemerintah menghimpun dan mengerahkan dana masyarakat.
Pasar kewirausahaan menyediakan keahlian atau skill dalam jumlah yang terbatas karena ia menawarkan wirausaha yang ahli dalam bidangnya. Wirausaha adalah orang yang mampu mengorganisasikan dan mengombinasikan faktor produksi agar bisa diperoleh hasil produksi yang diinginkan.
Pasar Output
Berbeda dengan pasar input, pasar output memperjualbelikan produk barang atau jasa sebagai hasil produksi perusahaan atau rumah tangga produksi. Pasar output dibagi berdasarkan waktu, sifat, dan wilayahnya.
Pasar output yang berdasarkan waktu terdiri dari pasar harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Pasar harian tersedia tiap hari, contohnya adalah pasar tradisional dan minimarket. Pasar mingguan adalah pasar yang hanya menjalankan proses jual-beli tiap satu minggu sekali, contohnya adalah car-free day. Pasar bulanan adalah pasar yang hanya tersedia satu bulan sekali, seperti pasar tiban yang hanya buka di hari gajian. Pasar tahunan hanya dibuka setahun sekali, biasanya sifatnya nasional dan ditujukan untuk promosi produk atau barang baru, contohnya adalah Pekan Raya Jakarta.
Berdasarkan sifatnya, pasar output dibagi menjadi pasar konkret dan pasar abstrak. Pasar konkret adalah tempat pembeli dan penjual yang bertemu secara langsung untuk mengadakan transaksi jual-beli barang. Sementara itu, pasar abstrak adalah suatu pasar yang memungkinkan penjual dan pembelinya tidak harus bertemu di tempat yang sama karena dapat dilakukan lewat jaringan internet.
Pasar output juga dapat dikategorikan berdasarkan wilayahnya, yaitu pasar lokal, pasar daerah, nasional, dan internasional.