Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit. Setidaknya, tercatat ada lebih dari 14.000 kematian terjadi setiap harinya, yang diakibatkan oleh polusi air.
Air sendiri, seperti diketahui, merupakan salah satu sumber daya yang menjadi kebutuhan utama semua makhluk hidup, termasuk manusia. Tubuh manusia terdiri dari 80 persen cairan yang membuktikan bahwa kekurangan air dapat membahayakan kesehatan.
Sel-sel dalam tubuh hanya mampu berfungsi di dalam cairan. Zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diangkut dalam bentuk larutan. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga sama-sama bergantung pada ketersediaan air.
(Baca juga: Pengertian, Penyebab, dan Dampak Pencemaran Tanah)
Permukaan Bumi sendiri didominasi oleh air, yaitu sekitar 71 persen. Kebanyakan adalah air asin yang terdapat di lautan dan samudera. Hanya 3 persen air tawar yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan tersedia di sungai, danau, mata air, maupun gletser.
Ketersediaan air juga memengaruhi habitat tertentu karena dapat menentukan jumlah individu dari spesies dan keragaman hayati di daerah tersebut. Selain itu, kondisi air juga ditentukan oleh sifat tanah dan suhu.
Mengingat pentingnya air bagi makhluk hidup dan lingkungan, tentu kita mulai cemas dengan pencemaran air yang diakibatkan oleh kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas penyebab dan dampak dari pencemaran air serta pencegahannya.
Pengertian dan Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan kondisi ketika badan air terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat menurunkan kualitas air. Zat-zat tersebut bisa berupa limbah, sampah, maupun bahan-bahan beracun seperti pupuk dan pestisida. Pencemaran air terjadi akibat buruknya pengelolaan sampah dan limbah, sehingga zat-zat yang tidak diperlukan justru dibuang ke badan air, seperti sungai dan laut.
Selain zat-zat yang dapat mengontaminasi air tersebut, fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air, dan status ekologi air.
Dampak Pencemaran Air
Jika terdapat zat-zat tidak diinginkan mengontaminasi badan air, ia dapat memengaruhi kehidupan di air karena hewan dan tumbuhan tidak mampu hidup dengan terus menerima zat yang berbahaya bagi mereka. Kualitas air yang buruk juga dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang menjadi penopang hidup satwa dan tumbuhan air.
Suhu air yang berubah pun dapat menimbulkan ancaman karena terdapat hewan-hewan dan tumbuhan air yang sensitif terhadap perubahan suhu air.
Sementara bagi manusia, dampak lainnya dari pencemaran air bisa berupa timbulnya banjir, erosi, kekurangan sumber air, tanah longsor, serta kerugian untuk Nelayan, Petani sayuran dan masyarakat yang tinggal dekat pesisir sungai.
Pencegahan
Salah satu cara untuk mencegah pengurangan air adalah dengan mendaur ulang air limbah yang tidak beracun untuk berbagai kegunaan, seperti pembersihan dan irigasi pertanian. Kita juga bisa mengurangi penggunaan air segar dan menampung air hujan. Jika terjadi kebocoran pada pipa air, segerakan untuk diperbaiki agar tidak membuang-buang air segar.