Manusia adalah makhluk sosial maka tak heran seiring dengan perkembangan zaman yang sangat cepat ini banyak perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu bukti yang sering dihadapi adalah terjadi pergantian mode pakaian maupun tren gaya hidup seseorang.
Salah satu contoh umum yang terjadi di masyarakat adalah telepon genggam. Dimana, hampir setiap waktu tren model telepon genggam ini selalu muncul yang baru membuat masyarakat tergiur untuk membelinya dan mengikuti tren yang ada.
Perubahan sosial sendiri merupakan perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang memengaruhi sistem dalam sosial yang meliputi beberapa aspek seperti sikap, nilai, dan pola perilaku di lingkungan masyarakat. Dimana, perubahan sosial memiliki beberapa karakteristik yaitu:
• Sifat dari masyarakat yang ingin selalu berkembang atau berubah, baik yang terjadi secara cepat atau lambat.
• Perubahan yang ada pada lembaga-lembaga sosial juga terjadi mengikuti pola perubahan sosial yang terjadi di lembaga masyarakat karena mereka merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
• Perubahan yang terjadi pada umumnya berdampak pada disorganisasi, namun hanya bersifat sementara. Dampak tersebut terjadi karena adanya penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi.
• Tidak ada yang dapat membatasi perubahan dengan bidang spiritual atau kebendaan karena keduanya saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
• Sikap dalam menyikapi atau menghadapi perubahan yang terjadi sangat dibutuhkan agar orang tersebut tidak terbawa oleh arus, melainkan dialah yang menentukan kemana arah perubahan yang akan terjadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat didorong oleh faktor-faktor tertentu yang memudahkan terjadinya perubahan tersebut. Adapun faktor ini meliputi 4 kategori, yakni faktor internal, faktor eksternal, faktor pendorong, dan faktor penghambat.
(Baca juga: Macam-Macam Teori dan Bentuk Perubahan Sosial)
Faktor Internal adalah faktor yang melandasi terjadinya suatu perubahan dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Faktor internal itu sendiri, meliputi: bertambah atau berkurangnya penduduk, Penemuan – penemuan baru, Pertentangan masyarakat (konflik sosial), Terjadinya pemberontakan atau revolusi.
Faktor Eksternal adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya perubahan sosial dari lingkungan sekitar masyarakat, misalnya lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, Peperangan, dan Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Faktor Pendorong disini dapat berupa kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, toleransi, sistem pelapisan masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke masa depan, dan adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
Faktor Penghambat terjadinya perubahan sosial bisa terjadi karena beberapa hal yaitu, lantaran kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif, adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest), rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal baru atau asing terutama yang datang dari barat, hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging, dan nilai bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.