Penerapan physical distancing mendorong pemerintah mewajibkan siswa-siswi menerapkan metode daring dalam melakukan aktivitas sekolah di masa corona. Perubahan format pembelajaran sekolah di masa corona ini berpeluang membuat anak rentan kehilangan semangat belajar. Sehingga baik guru maupun orang tua harus mencari cara agar anak tetap fokus mendapat kualitas pembelajaran seperti saat di sekolah di masa corona ini. Salah satu metode yang dapat dicontoh dan diterapkan untuk melakukan aktivitas sekolah di masa corona sekarang ini adalah metode STEAM. Metode STEAM memiliki kiat khusus untuk memastikan standardisasi kualitas tetap terpenuhi dan siswa tetap antusias belajar seperti di sekolah. Lantas, bagaimanakah konsep metode STEAM ini? Simak penjelasannya di bawah ini.
Solusi Sekolah di Masa Corona
Apa Itu Metode STEAM?
STEAM dikenal sebagai metode pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan antara ilmu. STEAM mencakup disiplin ilmu Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), Arts (Seni), dan Mathematics (Matematika). Sistem pendidikan ini banyak digunakan di Amerika Serikat. Aplikasi STEAM biasanya dibarengi dengan pembelajaran aktif dan berbasis masalah.
STEAM didesain khusus dengan ruang kelas untuk menghasilkan suasana belajar-mengajar yang interaktif dan menyenangkan. Kursi dan meja tidak disusun secara berderet dan kaku, melainkan dapat dipindahkan secara fleksibel sesuai kebutuhan belajar siswa.
Fleksibilitas juga tercermin dari peletakan papan tulis yang tidak terpaku pada satu sisi ruangan. Sehingga, guru dan murid dapat leluasa menuangkan idenya di papan tulis yang tersebar di berbagai sudut ruangan. Selain itu, dinding ruang kelas di desain menarik dengan aneka ragam warna yang disesuaikan dengan usia anak didik untuk memaksimalkan daya kreativitas anak.
Metode Pembelajaran Efektif Pengganti Sistem Sekolah di Masa Corona
Metode pembelajaran STEAM ini sangat cocok untuk membesarkan anak di tengah perkembangan era digital yang semakin pesat saat ini. Kemudahan mendapatkan informasi dari segala sumber serta kecanggihan teknologi yang kian lama membuat masyarakat modern menjadi ketergantungan, jelas bukanlah perkara yang mudah. Orangtua mau tak mau harus peka terhadap perubahan zaman dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat membimbing anak untuk menggunakan teknologi secara bijak dan tepat.
Baca juga : Mencari Sistem Pendidikan Ideal Di Masa New Normal
Mengajarkan Anak Berpikir Kritis
Metode pembelajaran STEAM ini mencakup disiplin Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), Arts (Seni), dan Mathematics (Matematika). Dengan metode ini, siswa diasah untuk berpikir kritis dengan belajar memecahkan dan menelaah masalah menggunakan alat teknologi dan strategi belajar kolaboratif yang kreatif.
Memastikan proses belajar adalah sesuatu yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan metode ini, dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkemampuan sosial, dan komunikasi yang baik.
Melibatkan Peran Orang Tua
Metode STEAM sebenarnya juga erat kaitannya dengan bagaimana orang tua diajarkan untuk membuat aktivitas bersama anak. Dalam pelaksanaan aktivitas sekolah di masa pandemi ini, orang tua diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong anak untuk bertanya, terlibat aktif dalam aktivitas anak, mengarahkan anak untuk berpikir kreatif, mendorong anak menyelesaikan masalah, dan mendorong anak eksplorasi, menguji solusi, dan menemukan cara baru.
Lagi-lagi, peran orangtua menjadi sangat penting untuk mendukung pengalaman sekolah online. Studi pun menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara keterlibatan orang tua secara langsung dengan keberhasilan siswa. Sehingga dampak sekolah online tentu akan lebih maksimal pada anak jika orang tua turut terlibat.
Itu dia penjelasan metode STEAM sebagai metode pembelajaran efektif dalam menjalankan aktivitas sekolah di masa corona. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju jika sistem ini mulai diterapkan di masa pandemi seperti sekarang ini? Tuangkan pendapat Anda lewat kolom komentar di bawah ini, ya.