Seperti halnya manusia, setiap makhluk hidup secara ilmiah memiliki naluriah untuk membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Zat-zat yang tidak dibutuhkan akan dibuang dalam bentuk air kecil maupun air besar (BAB), tidak terkecuali tumbuhan. Lalu, apakah benar tumbuhan bisa melakukan itu dan bagaimana proses tumbuhan BAB?
Ya, pada dasarnya setiap makhluk hidup secara naluriah memiliki salah satu kebiasaan yang sama seperti manusia, yakni buang air kecil dan buang air besar. Hanya saja prosesnya berbeda-beda. Pada tumbuhan juda demikian. Namun tak seperti manusia dan hewan, proses tumbuhan BAB dikenal dengan sebutan gutasi.
Proses Buang Air Kecil
Meski tidak semua tumbuhan memiliki kemampuan atau kebiasaan untuk buang air kecil, namun ada beberapa jenis tumbuhan yang melakukan aktivitas ini. Kenapa? Karena saat akar mampu menyerap kandungan air dan ditransmisikan dengan tekanan tertentu ke seluruh bagian tumbuhan dan berlebih, maka sisa yang tidak dibutuhkan tumbuhan akan dikeluarkan. Nah, inilah yang disebut proses gutasi.
Lalu apa bedanya dengan proses transpirasi, yang sama-sama merupakan cara untuk mengeluarkan air yang berlebihan dari dalam tubuh tumbuhan. Pada dasarnya yang membedakan adalah faktor yang mempengaruhi dari cara membuangnya. Kelebihan air pada dasarnya dapat dikeluarkan melalui proses transpirasi, namun demikian beberapa faktor seperti kelembaban udara yang tinggi membuat kelebihan air pada sel-sel tumbuhan harus dilepaskan dengan cara proses gutasi.
(Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan)
Hasil dari tekanan pada akar ini, biasanya tumbuhan akan mengeluarkan cairan kental berupa getah lengket. Didalam getah itu sendiri terdiri dari gula, air, dan beragam senyawa lainnya, termasuk senyawa limbah. Zat-zat yang tidak dibutuhkan atau adanya kelebihan tersebut, maka zat yang tidak dibutuh tumbuhan akan terdorong keluar melalui stomata air atau hidatoda pada dedaunan.
Proses Buang Air Besar
Sementara dalam proses tumbuhan BAB, umumnya ditandai dengan proses pengguguran. Sel tanaman mengandung vakuola-vakuola besar dengan fungsinya yang beragam, seperti menyimpan nutrisi penting atau hingga menyimpan limbah yang tidak lagi digunakan. Dalam prosesnya, zat yang tidak dibutuhkan tumbuhan ada yang langsung dibuang, namun ada juga yang mentimpannya terlebih dahulu lalu membuangnya dengan beragam cara.
Berkaitan dengan fungsi penyimpanan limbah, tumbuhan memusatkan penyimpanannya pada bagian-bagian anatomi tertentu yang nantinya akan gugur, baik itu dalam bentuk daun, kelopak bunga, bahkan buah. Meskipun memiliki manfaat yang penting, nyatanya bagian-bagian tersebut mengandung logam-logam berat, tannin, oksalat, dan antosianin yang bila tidak disingkirkan akan membahayakan tumbuhan.
Proses Gutasi dan Fenomena Embun
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun . Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju penguapan/transpirasi rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara.Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang bernama hidatoda.
Umumnya, gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur dan terlihat di pagi hari, hal inilah yang terkadang disalah artikan sebagai embun, padahal itu merupakan dua hal yang berbeda. Kenapa berbeda?
Embun merupakan hasil kondensasi udara sebagai akibat dari persinggungan suatu permukaan ke permukaan yang lebih dingin. Pada fenomena embun, air yang menutupi hampir semua permukaan daun atau organ lain. Sedangkan gutasi merupakan proses akibat dari absorbsi air yang tinggi akibat tekanan akar yang tinggi, kemudian kelebihan air dikeluarkan melalui stomata ujung daun(hidatoda) dan umumnya tersusun rapih.