Dalam ilmu kimia, spektrum diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu spektrum emisi dan spektrum serapan. Pada dasarnya, baik spektrum penyerapan maupun emisi suatu spesies dapat membantu mengidentifikasi spesies-spesies itu dan memberikan banyak informasi tentang spesies-spesies tersebut. Dan tahukah kalian, jika spektrum serapan dan emisi suatu spesies disatukan, mereka membentuk spektrum baru yang dinamakan dengan spektrum kontinu.
Meski demikian, kedua spektrum tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengidentifikasikan spesies-spesies, sehingga dapat memperkaya informasi mengenai spesies-spesies tersebut. Lalu, apa itu yang dinamakan dengan spektrum emisi dan spektrum serapan?
Spektrum Emisi
Spektrum ini terbentuk dari proses ketika radiasi yang diperoleh dari sumber cahaya dilewatkan melalui prisma. Jadi alih-alih mendapatkan cahaya dengan beberapa warna yang hilang, dalam spektrum emisi itulah satu-satunya warna yang kita dapatkan.
Dalam fisika, emisi adalah suatu proses ketika suatu partikel yang berada pada keadaan energi mekanika kuantum yang lebih tinggi berubah ke keadaan yang lebih rendah melalui emisi foton, sehingga menghasilkan cahaya. Frekuensi cahaya yang dipancarkan adalah fungsi dari energi transisi.
Spektrum emisi dapat digunakan untuk menentukan komposisi material, karena ia berbeda untuk masing-masing unsur dalam tabel periodik. Salah satu contohnya adalah spektroskopi astronomi yang mengidentifikasikan komposisi bintang melalui analisis sinar yang diterima.
(Baca juga: Mengenal Spektrum Gelombang Elektromagnetik)
Karakteristik spektrum emisi beberapa unsur terlihat jelas dengan mata telanjang ketika unsur-unsur dipanaskan. Misalnya, ketika kawat platina dicelupkan ke dalam larutan stronsium nitrat dan dikenakan nyala api, atom stronsium akan memancarkan warna merah. Serupa dengan stronsium, ketika tembaga dikenakan nyala api, maka nyala api akan berwarna hijau.
Karakteristik khas ini memungkinkan unsur-unsur diidentifikasi melalui spektrum emisi atomnya. Tidak semua sinar yang diemisikan dapat diterima mata telanjang, karena spektrum juga mencakup sinar ultraviolet dan inframerah. Suatu emisi terbentuk ketika gas yang tereksitasi dilihat langsung melalui spektroskop.
Spektrum Serapan
Spektroskopi serapan atom atau dalam bahasa Inggris atomic absorption spectroscopy merupakan prosedur dalam kimia analisis yang menggunakan prinsip energi yang diserap atom. Atom yang menyerap radiasi akan menimbulkan keadaan energi elektronik terekesitasi.
Adapun jenis spektrium ini diperoleh ketika cahaya putih dari sumber apa pun pertama kali melewati larutan dan kemudian dianalisis oleh spektroskop. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk menganalisis konsentrasi analit dalam sampel. Dimana elektron pada atom akan tereksitasi pada orbital yang lebih tinggi dalam waktu singkat dengan menyerap energi.
Secara umum, setiap panjang gelombang akan bereakssi pada satu jenis elemen sehingga inilah yang menjadi kelemahan penggunaan alat ini. Selisih nilai absorbansi blanko (tanpa sampel yang ditargetkan) dibandingkan dengan sampel uji merupakan nilai konsentrasi zat target yang diinginkan.
Ketika nilai konsentrasi sudah diketahui, maka dapat diketahui satuan massa yang lain. Dalam pengukurannya dibutuhkan sebuah kurva standar yang elemennya adalah konsentrasi analit dibandingkan dengan nilai absorbansi (serapan). Kurva standar dibuat menggunakan larutan yang telah diketahui konsentrasi zat yang ingin diuji dengan berbagai perbedaan konsentrasi.