Sebagian dari kita mungkin akan langsung bergidik ngeri ketika mendengar kata virus. Apalagi, saat ini virus menjadi salah satu musuh yang belum bisa ditemukan cara menanggulanginya. Tak mengherankan, jika virus dirasa sangat mengerikan.
Virus merupakan organisme mikroskopik (super kecil) yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Saking banyaknya, dimana hampir semua ekosistem di dunia mengandung ini, virus bahkan dianggap sebagai organisme yang paling banyak di planet bumi. Sifatnya sendiri cenderung parasit.
Meski begitu, virus juga tak ubahnya organisme lain, dapat berguna bagi manusia. Untuk melawan kanker di misalnya, Cell-killing effects pada virus konon digunakan untuk viroterapi yang akan membunuh sel kanker dalam tubuh. Virus juga dipakai sebagai bahan pembuatan insulin lho, dimana ini berguna bagi mereka yang menderita diabetes.
Nah, untuk lebih jelasnya mengenai makhluk kecil yang tak kasat oleh mata ini, yuk kita cari tahu lebih jauh mengenai struktur virus. Kira-kira terdiri dari apa saja ya?
Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/RNA), kapsid, amplop atau selubung virus (tidak semua memiliki), seludang ekor, lempeng dasar dan serabut ekor.
Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
(Baca juga: Peran Virus dalam Kehidupan Manusia)
Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa).
Kapsid
Struktur virus berikutnya, yang juga masuk ke dalam bagian kepala adalah Kapsid. Kapsid adalah kulit protein dari suatu virus. Ini terdiri dari beberapa sub-unit struktural oligomer yang terbuat dari protein yang disebut protomer. Sub-unit morfologi 3 dimensi (3D) yang dapat diamati sendiri, yang memiliki kemungkinan tidak sesuai dengan protein seorang individu, ini disebut “Capsomere”. Kapsid umumnya membungkus bahan genetik dari virus.
Amplop atau selubung virus
Ini merupakan lapisan terluar pada virus saat tahapan daur hidupnya berada pada sel inang. Virus yang berselubung juga memiliki protein yang disebut kapsid antara selubung dan genomnya. Selubung virus ini diturunkan sebagian dari membran sel inang (fosfolipid dan protein), dan dapat pula menyertakan glikoprotein virus.
Protein itu dapat menghindarkan virus dari sistem kekebalan inang. Glikoprotein pada permukaan selubung berguna untuk mengidentifikasi dan mengikat reseptor pada membran inang. Selubung virus bergabung dengan membran sel inang sehingga kapsid dan genom virus masuk dan menginfeksi inang.
Lempeng Dasar
Lempeng dasar berfungsi sebagai tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk.
Serabut Ekor
Serabut ekor adalah bagian berupa jarum yang berfungsi untuk menempelkan tubuh virus pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid.