Pemberhentian kegiatan belajar bukanlah sebuah opsi yang diinginkan oleh berbagai pihak. Mulai dari murid, guru, hingga orang tua pasti akan menolak hal ini. Sehingga dalam beberapa bulan terakhir, dilaksanakanlah pembelajaran dari rumah menggunakan sarana online, menggantikan kegiatan belajar tatap muka di sekolah sesuai anjuran dari menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim demi menghindari risiko COVID-19 yang tinggi. Tetapi saat ini sudah ada rencana bahwa pendidikan bisa dilakukan kembali secara tatap muka di satuan pendidikan masing-masing. Ada beberapa syarat pembelajaran tatap muka yang harus dipenuhi oleh sekolah jika ingin kembali memulai proses kegiatan belajar secara tatap muka.
Syarat ini menjadi kunci utama selain izin dari orang tua serta pemerintah daerah untuk bisa melaksanakan kegiatan belajar di sekolah. Kali ini kita akan membahas salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh sekolah, yaitu kondisi ruangan kelas yang hanya diisi oleh setengah kapasitasnya. Mengapa demikian?
Kapasitas 50% Sebagai Syarat Pembelajaran Tatap Muka
Selama kejadian pandemi ini berlangsung, salah satu himbauan yang diberikan oleh pemerintah dan instansi kesehatan adalah melakukan social distancing atau saling jaga jarak. Mengingat virus COVID-19 ini yang cukup mudah untuk menyebar bila kita saling berdekatan. Kegiatan ini dirasa cukup bisa menurunkan angka penyebaran virus pandemi ini. Banyak negara yang juga menerapkannya.
Alasan ini menjadi salah satu syarat agar sekolah dapat melaksanakan pendidikan secara tatap muka adalah dengan mengurangi kapasitas siswa di dalam satu kelas. Ini dilakukan agar para siswa bisa menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah minimal 1,5 m dengan jumlah siswa yang dikurangi sebanyak 50%.
Para siswa harus bisa menerima syarat ini demi menjaga satu sama lain. Tentu tidak ada yang ingin jika dimulainya kegiatan belajar secara tatap muka bisa menjadi awal dari penyebaran virus COVID-19 kembali terjadi.
Para orang tua juga pasti setuju akan hal ini, karena putra dan putri mereka bisa lebih aman dalam melakukan kegiatan belajar. Belajar di sekolah bisa menjadi motivasi tersendiri bagi para murid untuk bisa memahami berbagai macam materi yang akan dipelajari. Jadwal pelajaran juga tidak akan selama ketika belajar di kondisi normal. Lalu ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengikuti protokol kesehatan, menyelesaikan isolasi mandiri terlebih dahulu jika melakukan perjalanan jauh atau dari daerah dengan tingkat risiko yang tinggi, kesiapan menerapkan wajib masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, akses transportasi yang aman, cek suhu sebelum memasuki lingkungan sekolah. Satuan pendidikan atau sekolah juga harus bisa memastikan adanya kemudahan dalam mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, sarana cuci tangan pakai sabun, ketersediaan sarana sanitasi dengan hand sanitizer dan disinfektan, sarana sanitasi dan kebersihan berupa toilet bersih dan layak, alat pengukur suhu, dan persetujuan komite sekolah atau perwakilan wali murid untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Namun, jika orang tua masih ragu untuk mengantarkan anak mereka belajar di sekolah secara tatap muka, mereka bisa menolaknya dan tetap belajar dari rumah dengan platform online. Dan menyerahkan surat mengenai hal ini yang ditandatangani orang tua atau perwakilan orang tua/wali.
Bila Anda sebagai orang tua merasa jika pembatasan waktu belajar masih kurang untuk anak dapat mengerti materi yang dipelajari, Anda bisa coba platform pembelajaran lainnya. Seperti Kelas Pintar, platform pembelajaran digital 360° dan bisa diakses oleh para siswa, guru dan orang tua selama proses belajar. Kelas Pintar menggunakan sistem yang terintegrasi guna memantau dan mendukung perkembangan belajar siswa.
Ada 2 paket yang disediakan yaitu Kelas Pintar Reguler dan Kelas Pintar MBG. Kelas Pintar Reguler adalah program Kelas Pintar biasa yang menawarkan berbagai fasilitas dan keuntungan untuk kegiatan belajar online.
MBG yang merupakan singkatan dari Money Back Guarantee adalah program Kelas Pintar yang menawarkan pengembalian uang bila tidak adanya peningkatan dari nilai-nilai para siswa, tentu saja dengan ketentuan tertentu.
Anak-anak juga bisa mencoba produk SOAL dari Kelas Pintar, ada berbagai macam soal latihan untuk dipelajari. Mereka juga bisa menggunakan fitur TANYA yang bisa menjawab berbagai pertanyaan mengenai soal atau materi yang belum dikuasai oleh anak.
Itu dia salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memastikan penyelenggaraan pembelajaran secara tatap muka bisa berjalan kembali. Bila ada pertanyaan, Anda bisa tuliskan di kolom komentar.