Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
Solusi Belajar

Kelas Pintar

TANYA

SOAL

Untuk Guru

Untuk Orang Tua

Kelas Pintar
Kelas Pintar
  • Kelas Pintar
    • Solusi Murid
      • Kelas Pintar Regular
      • TANYA
      • SOAL
    • Solusi Guru
    • Solusi Orang Tua
    • Bantuan
  • INSPIRASI
  • TIPS PINTAR
    • Kelas 7
    • Kelas 8
    • Kelas 9
    • Kelas 10
    • Kelas 11
    • Kelas 12
  • EDUTECH
  • UN
  • PARENTING
  • SNMPTN-SBMPTN
  • EDUTECH
  • Kelas 10
  • TIPS PINTAR

Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia

  • 13 Oktober 2020
  • 3 minute read
  • Kelas Pintar

Kalian pasti tidak asing lagi dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun peninggalan lain – berupa prasasti dan sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular. Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air.

Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sendiri berlangsung lebih dari 10 abad. Tersebar luasnya pengaruh tersebut mengundang pertanyaan bagaimana kebudayaan Hindu-Budha dari India itu bisa masuk ke Indonesia?

Setidaknya, terdapat beberapa teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia antara lain Teori Brahmana, Teori Waisya, Teori Ksatria, dan Teori Arus Balik.

Teori Brahmana

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang pertama adalah Teori Brahmana yang diajukan oleh Jacob Cornelis Van Liur. Teori ini mengemukakan bahwa pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh para brahmana atau kalangan pemuka agama dari India. Teori ini dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia pada masa lampau.

Mayoritas prasasti yang ada di Indonesia ini menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Di India sendiri, aksara dan bahasa tersebut tidak sembarang orang yang bisa menguasainya dan hanya para golongan brahmana yang menguasainya.

Teori ini juga dikuatkan oleh kebiasaan agama Hindu yang menempatkan brahmana sebagai satu-satunya otoritas dalam ajaran agama Hindu. Maka hanya kalangan brahmana yang memahami ajaran Hindu yang benar dan utuh, konsekuensinya hanya merekalah yang berhak menyebarkan ajaran Hindu.

Menurut kerangka teori ini, para brahmana ini diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya beserta keluhuran nilainya pada masyarakat di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.

Teori Ksatria

Teori masuknya pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang kedua adalah Teori Ksatria yang dikemukakan oleh C.C. berg Mookerji dan J.L Moens. Dalam teori ini disebutkan bahwa golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.

Sejarah penyebaran agama Hindu-Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui, bahwa di awal abad ke 2 Masehi kerajaan-kerjaan di India mengalami keruntuhan karena adanya perebutan kekuasaan.

latihan soal dari Kelas Pintar

(Baca juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia)

Penguasa-penguasa dari golongan ksatria di kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu dianggap melarikan diri ke Indonesia, kemudian mendirikan koloni maupun kerajaan baru yang bercorak agama Hindu-Budha.

Wilayah Indonesia menjadi pilihan karena mengikuti jalur perdagangan antara India dan Indonesia pada masa itu. Dalam perkembangannya, mereka pun kemudian menyebarkan ajaran dan kebudayaan kedua agama tersebut pada masyarakat local yang ada di Indonesia.

Teori Waisya

Teori Waisya ini dikemukan oleh NJ Krom, dimana teori ini menjelaskan bahwa masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya atau golongan pedagang. Para pedagang merupakan kelompok masyarakat asal India yang paling banyak berintekasi dengan masyarakat pribumi.

Menurut kerangka teori ini, para pedagang India mengenalkan ajaran Hindu dan Budha beserta nilai-nilai budanya kepada masyarakat local. Kegiatan itu dilakukan saat berlabuh ke Nusantara untuk berdagang, lantaran saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin sehingga dalam beberapa waktu mereka akan menetap di kepulauan di Indonesia sampai angin laut yang akan membawa mereka kembali ke India berhembus.

Teori Arus Balik

Teori arus balik ini dikemukan oleh F.D.K Bosch yang mengatakan penyebaran pengaruh Hindu-Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia sendiri. Pengenalan pengaruh Hindu-Budha ini merupakan inisiatif oleh orang-orang India atau para pendeta tetapi yang menyebarkan adalah orang Indonesia yang diutus oleh raja di Nusantara untuk mempelajari agama dan budaya para pendeta India di Negara asalnya.

Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka akan kembali ke Indonesia dan menyampaikan pada Raja. Selanjutnya, raja akan meminta para utusan tersebut untuk menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang diperoleh pada penduduk atau rakyat kerajaan.

Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap semakin berkembangnya ajaran agama baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah kerajaan-kerajaan yang bercorak baik itu agama Hindu maupun Budha di Nusantara.

download aplikasi kelas pintar

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet
Kelas Pintar

Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Related Topics
  • Kelas 10
  • Pengaruh HIndu-Budha
  • Pengaruh HIndu-Budha di Indonesia
  • Sejarah Wajib
  • teori Masuknya Pengaruh HIndu-Budha
Previous Article
seorang guru sedang mengajar rumus volume balok
  • EDUTECH
  • Kelas 8
  • TIPS PINTAR

Yuk Belajar Rumus Volume Balok Beserta Contoh Soalnya

  • 13 Oktober 2020
  • Kelas Pintar
View Post
Next Article
pelajari rumus luas trapesium dari penggaris segitiga yang di potong
  • EDUTECH
  • Kelas 4
  • TIPS PINTAR

Rumus Luas Trapesium dan Beberapa Contoh Soal yang Bisa Membantu Kamu

  • 13 Oktober 2020
  • Kelas Pintar
View Post
You May Also Like
Historiografi pada masa Islam
View Post
  • Kelas 10

Historiografi Pada Masa Islam

  • 29 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Klasifikasi Ganggang
View Post
  • Kelas 10
  • Tak Berkategori

Klasifikasi Ganggang atau Alga

  • 28 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Bukti Peristiwa Bandung Lautan Api
View Post
  • Kelas 10

10 Bukti/Stilasi Peristiwa Bandung Lautan Api

  • 24 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Konsep dan Peosedur Karya Seni Rupa
View Post
  • Kelas 10

Konsep dan Prosedur Karya Seni Rupa

  • 22 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Landasan Wawasan Nusantara
View Post
  • Kelas 10

Apa Saja Landasan Wawasan Nusantara?

  • 22 Maret 2023
  • Kelas Pintar
etika lingkungan
View Post
  • Kelas 10

Apa yang Dimaksud dengan Etika lingkungan?

  • 20 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Peradaban Lembah Sungai Indus
View Post
  • Kelas 10

Peradaban Lembah Sungai Indus: Tata Kota

  • 17 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Derivatif sebagai instrumen pasar modal
View Post
  • Kelas 10

Derivatif Sebagai Instrumen Pasar Modal

  • 16 Maret 2023
  • Kelas Pintar
Terbaru
  • Historiografi Pada Masa Islam
  • Rekomendasi 5 Film Anak Terbaik, Buat Ngabuburit!
  • Makna Harmoni Dalam Keberagaman
  • Melihat Sejarah Hari Film Indonesia
  • 7 Rumus Kiamat Isaac Newton
DOWNLOAD APLIKASI KELAS PINTAR DI:
Follow social media Kelas Pintar:
Facebook
Facebook
fb-share-icon
Twitter
Visit Us
Follow Me
Tweet
YouTube
Instagram
Copyright © 2020 Kelas Pintar, All Rights Reserved

Input your search keywords and press Enter.