Indonesia adalah negara yang kaya. Bukan saja kaya akan sumber daya alam, tetapi juga tradisi dan budaya. Ini bisa dilihat dari banyaknya hari besar di Indonesia yang kerap dikaitkan dengan tradisi dan budaya. Sebagai tradisi merayakan hari raya Idul Fitri, tradisi memperingati hari kemerdekaan, dan sebagainya. Nah, mengingat hari ini adalah tahun baru Islam, kira-kira ada juga nggak ya tradisi orang Indonesia yang terkait dengan ini?
Tahun Baru Islam atau tahun baru Hijriah merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad saw. dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragam Islam, adalah hal yang wajar jika tahun baru hijriah menjadi sangat spesial bagi bangsa Indonesia. Tak sedikit dari mereka bahkan menggelar tradisi khusus untuk menyambut ini. Diantara beberapa tradisi tersebut, berikut ini 5 tradisi orang Indonesia dalam menyambut tahun baru Islam, yang tergolong unik dan menjadi rutinitas di beberapa daerah.
Satu Suro
Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro dimana bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender hijriyah. Untuk merayakan ini, biasanya masyarakat Jawa menggelar tradisi malam satu suro. Dalam gelaran ini, masyarakat akan menyalakan kembang api dan terompet. Selain itu, masyarakat juga membawa gunungan yang berisi hasil bumi. Usai dibacakan doa, warga kemudian memperebutkan gunungan tersebut dengan penuh kegembiraan.
Kirab Kebo Bule
Kirab Kebo Bule merupakan satu tradisi yang dilakukan warga Solo saat menyambut Tahun Baru Islam. Dalam tradisi ini, ada beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) yang diarak keliling kota. Warga Solo percaya bahwa kerbau ini merupakan turunan Kebo Bule Kyai Slamet yang dianggap kramat.
Tabuik
Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman.
(Baca juga: Tradisi unik orang Indonesia Rayakan Hari Kemerdekaan)
Festival ini termasuk menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi’ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot.
Nganggung
Lain di Sumatera Barat, lain pula di Bangka Belitung. Dalam memperingati tahun baru Hijriah, masyarakat di daerah ini kerap menggelar sebuah tradisi yang dipanggil Nganggung. Nganggung sendiri bisa diartikan makan bersama. Dalam tradisi ini, masyarakat biasanya bakal berkumpul dan menikmati makanan yang disajikan secara bersama-sama.
Grebeg Suro
Di Ponorogo, masyarakat setempat menyambut atau merayakan tahun baru Islam dengan menggelar tradisi Grebeg Suro. Pada tradisi ini masyarakat menggelar pawai, kirab sejarah, larungan doa, dan seni reog.
Warga di Ponorogo, Jawa Timur juga mengadakan tirakatan, yaitu tidak tidur semalaman untuk menyambut tahun baru ini.