Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah tingkat di mana harga umum barang dan jasa naik, dan daya beli mata uang menurun. Dengan kata lain, ini adalah kenaikan berkelanjutan dalam tingkat harga umum di mana satu unit mata uang membeli lebih sedikit daripada sebelumnya. Tingkat inflasi berbeda di setiap negara. Karenanya, ada negara yang disebut memiliki inflasi rendah, ada juga sebaliknya, menjadi negara dengan tingkat inflasi tertinggi.
Secara umum, inflasi berdasarkan tingkat keparahannya dibagi menjadi empat, termasuk inflasi ringan, sedang, berat, dan sangat berat atau sangat tinggi (hiperinflasi).
Inflasi ringan terjadi jika tingkat kenaikan harganya berada di bawah 10%. Masyarakat tidak langsung merasakannya karena masih dapat dikendalikan oleh pemerintah. Di tingkat sedang, kenaikannya mencapai 10-30% dan mulai memengaruhi masyarakat, terutama yang berpenghasilan tetap.
Di tingkat berat, kenaikannya dapat mencapai 100% dan mulai mengacaukan sistem perekonomian. Di tingkat ini, pemerintah mulai kesulitan untuk mengendalikan kenaikan harga barang-barang. Terakhir adalah hiperinflasi atau inflasi sangat tinggi. Kenaikannya lebih dari 100% dan mengacaukan semua sistem perekonomian. Hiperinflasi ini dapat mengakibatkan krisis moneter di suatu negara.
Baca juga: Pengertian dan Penyebab Inflasi
Melansir worldpopulationreview, kami telah merangkum Negara-negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Dunia selama beberapa tahun terakhir. Berikut ini 5 diantaranya yang berada di posisi teratas.
1. Venezuela
Dengan tingkat inflasi 9,986%, negara Venezuela memiliki tingkat inflasi paling tinggi di dunia. Ini lebih rendah dari tingkat inflasi Venezuela sebelumnya sebesar 14,291%. Adapun penyebab potensial hiperinflasi negara ini termasuk pencetakan uang yang banyak dan pengeluaran defisit.
2. Zimbabwe
Zimbabwe memiliki tingkat inflasi tertinggi kedua di dunia, tetapi hanya sebagian kecil dari Venezuela. Tingkat inflasi Zimbabwe adalah 676%, naik dari tingkat sebelumnya 540%. Hiperinflasi Zimbabwe adalah karena utang nasional yang tinggi, penurunan output ekonomi, penurunan pendapatan ekspor, dan kontrol harga yang memperburuk kekurangan.
3. Sudan
Sudan memiliki tingkat inflasi 71,40%, tertinggi ketiga di dunia namun secara signifikan lebih kecil dari Venezuela dan Zimbabwe. Inflasi di Sudan telah meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh makanan, minuman, dan pasar gelap untuk dolar AS.
Inflasi yang meningkat menjadi sangat buruk sehingga memicu protes dan akhirnya penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada April 2019. Otoritas transisi Sudan sekarang ditugaskan untuk membalikkan ekonomi yang terganggu karena salah urus selama tiga tahun.
4. Argentina
Tingkat inflasi Argentina saat ini 46,90%, lebih rendah dari nilai sebelumnya 50,30%. Pada tahun 2019, tingkat inflasi Argentina mencapai hampir 54%, tertinggi dalam 28 tahun, dan pada tahun yang sama kemiskinan di Argentina meningkat, pengangguran naik, dan peso mengalami devaluasi tajam. Tingkat inflasi Argentina diperkirakan akan terus turun menjadi 42,2% pada tahun 2020.
5. Sudan Selatan
Tingkat inflasi Sudan Selatan adalah yang tertinggi kelima di dunia dengan 36,4%. Pada November 2018, tingkat inflasi Sudan Selatan adalah 49%. Pada April 2019, inflasi melambat menjadi 40% berkat peningkatan produksi minyak. Sudan Selatan adalah negara yang bergantung pada minyak, dengan minyak menyumbang sekitar 60% dari PDB negara dan menyumbang hampir semua ekspornya.