Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati, ungkapan ini sangat tepat dan perlu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjalani pola hidup sehat. Dan perlu diketahui, agar tubuh sehat, perlu diterapkan pola makan teratur yang bergizi seimbang atau perpedoman pada 4 sehat 5 sempurna. Namun, tubuh juga sangat memerlukan asupan lainnya yang tidak dapat diproduksi tubuh itu sendiri, seperti vitamin. Apa akibatnya jika kita kekurangan vitamin, salah satunya vitamin E?
Vitamin sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan tubuh. Adakalanya asupan vitamin dapat diperoleh dari berbagai macam jenis makanan dan buah-buahan. Ada juga yang diperoleh dari asupan suplemen. Kekurangan vitamin maka akan berpengaruh besar pada kesehatan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu, jangan sepelekan kebutuhan vitamin bagi tubuh.
Salah satu pembahasan pada artikel kali ini adalah mengetahui gejala defisiensi atau kekurangan vitamin E pada tubuh, apa saja ya ciri-cirinya?
Manfaat Dan Tanda-Tanda Kekurangan Vitamin E
Vitamin E adalah salah satu jenis vitamin yang larut lemak. Vitamin ini merupakan nutrisi penting yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan memelihara kesehatan kulit, mata, otak, dan sistem reproduksi. Vitamin ini juga memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel tubuh dari efek radikal bebas. Tak hanya itu, vitamin E juga diduga mampu mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit Alzheimer, penyakit mata dan jantung, bahkan kanker.
Tanda-tanda kekurangan vitamin E sering kali tidak disadari, sehingga banyak yang terlambat untuk diobati. Sebetulnya, kekurangan vitamin E cukup jarang terjadi, dan umumnya dialami oleh orang yang memiliki gangguan pencernaan dan penyerapan nutrisi yang membuat lemak dan vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K, sehingga sulit untuk diserap tubuh.
Beberapa gangguan tersebut meliputi Pankreatitis kronis, Cystic fibrosis, Penyakit Crohn, Penyakit celiac, Sirosis hati. Namun kalian juga harus mengetahui adanya faktor keturunan, meski jarang sekali ditemukan kasus kekurangan vitamin E yang disebabkan oleh faktor keturunan dan kelainan genetik.
Selain berbagai kondisi di atas, kekurangan vitamin E juga bisa disebabkan oleh diet ekstrim atau kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin E, seperti kacang-kacangan, minyak sayur, dan sayuran, seperti bayam dan brokoli.
Penggunaan suplemen vitamin E juga mungkin dapat digunakan mengatasi kondisi kekurangan vitamin E. Untuk penggunaan suplemen vitamin E sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui dosis yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini karena asupan vitamin E yang terlalu banyak juga tidak baik dan dapat menyebabkan keracunan vitamin E.
(Baca juga: Cari Tahu Kenapa Vitamin Itu Penting)
Umumnya para penderita kekurangan Vitamin E, otot akan melemah dan koordinasi gerak tubuh akan terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan atau mengambil benda. Berikut ini adalah tanda-tanda bahwa tubuh kekurangan vitamin E:
- Terganggunya sistem imun
Kekurangan vitamin E dapat menghambat respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat berbahaya yang memicu berbagai penyakit. Akibatnya, orang yang mengalami kekurangan vitamin E lebih sering sakit dan perlu waktu lebih lama untuk sembuh.
- Masalah penglihatan
Dalam penelitian eksperimental, vitamin E terbukti dapat mencegah dan memperlambat perkembangan degenerasi macula, yakni penurunan kemampuan Anda dalam memandang lurus ke depan. Vitamin E sendiri berfungsi untuk melindungi mata. Oleh karena itu, kekurangan vitamin E otomatis dapat menghambat kemampuan penglihatan Anda.
- Otot melemah
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan otot menjadi rapuh. Hal ini disebabkan karena radikal bebas yang berhasil menyerang inti sel otot. Secara fisiologis, vitamin E mempunyai tugas untuk memastikan membran plasma, yang merupakan komponen penting untuk perbaikan otot, dapat bekerja dengan baik.
- Degenerasi saraf
Secara neurologis, kekurangan vitamin E dapat mempengaruhi sistem saraf Anda. Kadar vitamin E yang tidak memadai dapat menyebabkan degenerasi saraf pada tangan dan kaki yang berujung pada gangguan refleks terhadap sesuatu dan kehilangan keseimbangan tubuh.
- Menurunnya kemampuan kognitif
Pada dasarnya otak adalah organ yang sensitif terhadap efek radikal bebas dan stres oksidatif, yakni kondisi jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya.Berkurangnya kadar vitamin E di tubuh, bisa memengaruhi fungsi otak. Sementara itu, seseorang yang memiliki kadar vitamin E yang tinggi menunjukan fungsi otak yang dapat bekerja lebih baik.
- Masalah kulit dan rambut rontok
Selaput tertentu pada kulit rentan terhadap radikal bebas, terutama lipid (zat lemak) pada sel kulit. Lipid kulit rentan terhadap kerusakan internal maupun eksternal, terutama dari paparan sinar UV dan polutan. Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak, vitamin E sangat efektif dalam menangkal potensi kerusakan lipid kulit.
Cara Mengatasi Kekurangan Vitamin E?
Kebutuhan asupan vitamin E setiap orang berbeda dan umumnya disesuaikan dengan usia serta jenis kelaminnya. Berikut ini adalah rekomendasi asupan vitamin E yang perlu dipenuhi setiap harinya:
- Bayi
Pada usia bayi, pemenuhan asupan vitamin E perlu diberikan 4-5 mg per harinya. Untuk bayi prematur dan bayi baru lahir yang mengalami kekurangan vitamin E, penanganan umumnya dilakukan dengan memberi asupan ASI atau susu formula yang ditambahkan suplemen vitamin E. Selain dari suplemen yang diminum, asupan vitamin E tambahan juga bisa diberikan melalui suntikan.
- Anak di bawah usia 14 tahun
Untuk anak di bawah usia 14 tahun dibutuhkan asupan vitamin E setiap hari sebesar 6-11 mg. kebutuhan harian vitamin E dapat diperoleh dengan menjalani pola makan sehat yang bergizi seimbang. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan minyak zaitun; Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almond; Gandum utuh; Sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam; Telur; dan buah, seperti kiwi, mangga, dan alpukat.
- Orang dewasa dan ibu hamil
Untuk orang dewasa dan ibu hamil dibutuhkan asupan vitamin E setiap hari sebesar 15 mg. kebutuhan harian vitamin E dapat diperoleh dengan menjalani pola makan sehat yang bergizi seimbang. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan minyak zaitun; Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almond; Gandum utuh; Sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam; Telur; dan buah, seperti kiwi, mangga, dan alpukat.
- Ibu menyusui
Untuk Ibu menyusui dibutuhkan asupan vitamin E setiap hari sebesar 19 mg. kebutuhan harian vitamin E dapat diperoleh dengan menjalani pola makan sehat yang bergizi seimbang. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan minyak zaitun; Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan almond; Gandum utuh; Sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam; Telur; dan buah, seperti kiwi, mangga, dan alpukat.