Pertumbuhan anak tentunya menjadi perhatian semua orang tua, bahkan dilakukan sejak kehamilan berlangsung. Dalam beberapa kasus yang terjadi, ada diantaranya menyebabkan pertumbuhan anak melambat dan bertubuh pendek atau biasa dalam bahasa medis disebut sebagai dwarfisme.
Dwarfisme adalah kelainan yang menyebabkan tinggi penderitanya di bawah tinggi rata-rata. Selain memiliki tinggi di bawah rata-rata, penderita dwarfisme juga dapat mengalami kelainan pertumbuhan fisik lainnya, seperti kaki bengkok atau tulang belakang yang melengkung.
Selain memiliki tinggi di bawah rata-rata, penderita dwarfisme juga dapat mengalami kelainan pertumbuhan fisik lainnya, seperti kaki bengkok atau tulang belakang yang melengkung.
Banyak pendapat para ahli yang menyatakan bahwa kondisi dwarfisme belum diketahui penyebab pastinya. Meski demikian ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut pada pertumbuhan anak.
Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui tentang Penyakit Autoimun?
Nah, sebelum terlambat dalam penanganannya, ada baiknya mengenali gejala anak yang mengalami Dwarfisme. Selain perawakan pendek, tanda dan gejala lain dari kelainan ini dapat bervariasi sesuai dengan spektrum penyakit yang timbul. Umumnya menampakkan tanda dan gejala sebagai berikut:
- Badan berukuran rata-rata
- Lengan dan tungkai yang pendek, terutama lebih pendek pada lengan atas dan tungkai atas.
- Jari-jari yang pendek, terkadang dengan perpisahan yang sangat lebar antara jari tengah dan jari manis.
- Pergerakan yang terbatas pada sendi siku
- Kepala yang besar secara disproporsional, dengan dahi yang prominen dan jembatan hidung yang rata.
- Perkembangan bentuk kaki yang abnormal
- Perkembangan punggung bawah yang miring
- Tinggi dewasa sekitar 122 sentimeter (4 kaki)
Kategori Dwarfisme
Dwarfisme juga didefinisikan sebagai tinggi orang dewasa yang sama dengan atau kurang dari 147 sentimeter (4 kaki 10 inci). Rata-rata tinggi orang dewasa pada mereka yang mengalami ini adalah 122 sentimeter (4 kaki).
Secara umum, kondisi yang menyebabkan dwarfisme dibagi menjadi dua, meliputi dwarfisme disproporsional da proporsional. Apa yang membedakan?
- Dwarfisme disproporsional
Dalam hal ini bila ukuran tubuh tidak proporsional –ada beberapa bagian tubuh tampak kecil dan beberapa bagian lainnya tampak sedang atau lebih dari ukuran rata-rata. Kondisi yang menyebabkan dwarfisme disproporsional menghambat perkembangan tulang.
Sebagian besar individu dengan dwarfisme mengalami kondisi yang membuat perawakan pendek secara disproporsional. Umumnya, ini perawakan dengan badan berukuran rata-rata, tetapi lengan dan tungkai pendek. Pada kondisi ini, kepala pun tampak lebih besar secara disproporsional terhadap tubuh.
- Dwarfisme proporsional
Tubuh dikatakan kecil secara proporsional apabila seluruh bagian tubuh berukuran kecil dengan derajat yang sama dan tampak seperti tubuh proporsional dengan ukuran kecil. Kondisi medis yang timbul saat lahir atau berawal pada masa kanak-kanak dapat membatasi pertumbuhan dan perkembangan sebelum mencapai titik pertumbuhan sepenuhnya.