Bumi memiliki enam musim yang siklus pergantian atau pembagiannya terjadi setiap beberapa bulan sekali. Enam musim tersebut masih dibagi lagi menjadi dua musim di daerah iklim tropis dan empat musim di daerah iklim subtropis. Kesemua musim yang ada di bumi ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Pertanyaannya, apa jadinya jika bumi hanya memiliki musim hujan?
Mengingat pengaruhnya pada keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, pembagian waktu musim yang stabil sangatlah penting, karena akan membuat siklus kehidupan berjalan dengan baik. Nyatanya sekarang, bumi tengah mengalami perubahan iklim yang signifikan. Hal ini ditandai dengan mencairnya es di kutub utara Bumi.
Musim sendiri bisa diartikan sebagai suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam setahun. Bagi negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim sebanyak empat kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian musim sebanyak dua kali, yakni musim kemarau dan musim hujan.
Lantas, apa jadinya jika musim itu kemudian hanya ada hujan saja?
Musim hujan adalah musim yang terjadi karena peningkatan curah hujan yang terjadi di suatu wilayah. Di daerah yang beriklim tropis, musim ini terjadi setelah musim kemarau usai.
Musim ini juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari. Adanya air hujan terjadi karena uap air yang ada di permukaan bumi naik ke udara. Kemudian uap air tersebut berubah menjadi bentuk cari (air) yang kemudian diturunkan kembali ke daratan.
Air hujan yang turun ke bumi bisa membahayakan manusia dan bisa menguntungkan manusia. Misalnya, hujan yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Sedangkan, hujan akan bermanfaat setelah berhari-hari ketika suatu daerah merasakan kesulitan mendapatkan air bersih.
Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai Maret. Namun, karena adanya musim pancaroba, maka tak jarang musim hujan juga mengalami peralihan. Jadi, jangan kaget jika bulan Januari masih merasakan musim kemarau.
Baca juga: Apa Jadinya Jika Rambut Kita Terbuat dari Listrik?
Perubahan iklim tentunya dapat menyebabkan banyak masalah lingkungan dan berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Karena itulah, musim memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Peran penting bisa kita lihat ketika musim hujan datang akan membuat tanaman di sekitar menjadi subur.
Lantas apa jadinya jika bumi hanya memiliki musim hujan? Ada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi, antara lain:
- Rentan timbulnya beragam penyakit
Jika musim hujan terjadi terus-menerus, maka seluruh mahluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan hewan-hewan akan rentan terkena penyakit dan berpotensi mengakibatkan kematian.
- Suhu bumi tidak stabil
Musim-musim yang ada di bumi bisa dikatakan sebagai cara kerja alam untuk menstabilkan suhu. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi terhadap manusia dan makhluk hidup jika suhu di bumi sudah tidak stabil.
- Menurunnya kualitas air
Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.
- Berkurangnya kuantitas air
Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi bahkan terus menerus mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia
- Banjir menjadi fenomena biasa
Hujan yang mengguyur seluruh belahan bumi akan menimbulkan fenomena es di kutub-kutub bumi meleleh yang menyebabkan permukaan air naik sehingga menyebabkan banjir di seluruh daratan di dunia, dan akan menjadi fenomena biasa. Itu artinya lagi, bumi akan menjadi lautan air.
- Krisis pangan di berbagai belahan dunia
Pemanasan global memicu perubahan iklim yang sangat ekstrim. Hujan yang terus menerus dengan curah yang sangat tingga akan berdampak pada serangan hama dan penyakit tanaman. Hal ini dikarenakan siklus perkembangan hama tanaman tidak terputus. Itu artinya, gagal panen dapat memicu krisis pangan d seluruh dunia.
