Bertahun-tahun yang lalu, membaca koran atau surat kabar di pagi hari bisa dibilang telah menjadi rutinitas bagi hampir semua orang. Biasanya, secangkir kopi atau teh akan menjadi peneman. Namun tidak demikian dengan sekarang. Perkembangan teknologi yang ditandai dengan bermunculannya tablet dan smartphone layar besar membuat orang lebih memilih untuk membaca berita secara online. Alhasil, surat kabar pun perlahan ditinggalkan. Tapi, pernahkah kalian bertanya-tanya, apa ya jadinya jika koran sama sekali tidak pernah ada?
Koran atau surat kabar sendiri pada dasarnya merupakan suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Mulai dari politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, hingga cuaca. Ini biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Jika ini tidak pernah ada, apa ya kira-kira yang akan terjadi?
Hal pertama dan paling pasti, kebiasaan orang membaca surat kabar di pagi hari sambil menikmati secangkir kopi atau teh mungkin tidak akan pernah ada. Pun demikian dengan tukang koran di pinggir jalan, ataupun pekerjaan loper itu sendiri.
(Baca juga: Apa Kabar Sekolah Jika Tas Tidak Pernah Ada?)
Hal lainnya yang akan terjadi jika koran tidak pernah ada adalah, jutaan orang mungkin tetap tidak menyadari peristiwa penting yang terjadi di kota mereka atau di dunia.
Kita akan langsung lompat ke teknologi selanjutnya, yakni memanfaatkan aplikasi atau situs web untuk mendapatkan berita. Sementara dari sisi ekonomi, orang-orang mungkin akan bisa menyisihkan lebih banyak uang dari penghasilannya, karena tak ada anggaran untuk berlangganan surat kabar.
Terakhir, jika koran tidak pernah ada, petani kedelai mungkin akan kecewa karena tinta kedelai yang biasa digunakan saat mencetak tidak mendatangkan penghasilan untuk mereka. Di sisi lain, ketiadaan surat kabar yang notabene terbuat dari kertas ini akan menyelamatkan jutaan pohon dari kapak.