Pernahkah kalian membayangkan, terbangun di pagi hari dan melihat keluar jendela dalam keadaan segala sesuatunya gelap? Hmm… buat kalian yang tinggal di daerah yang dipengaruhi oleh malam kutub, hal ini mungkin bukan masalah besar. Tapi tidak demikian buat yang tinggal di luar daerah itu. Kegelapan di pagi hari bisa menjadi hal yang mengerikan. Nah, apa jadinya ya jika itu disebabkan oleh ketiadaan matahari? Apa kira-kira yang akan terjadi dengan kita jika matahari tiba-tiba menghilang?
Matahari atau Surya pada dasarnya merupakan bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi.
Jika mengacu pada awal terbentuknya, Matahari kira-kira sudah ada sejak sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. sebagai akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi ini lantas berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa.
Massa matahari sangatlah besar, dan berkat itu ditambah dengan kekuatan gravitasi pada akhirnya mengunci planet-planet dalam orbitnya. Jika matahari menghilang, bumi bukan saja akan terbang lurus ke angkasa, bumi juga akan runtuh ke dalam kegelapan hanya setelah 8 menit, karena sinar matahari membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk mencapai bumi.
(Baca juga: Apa Jadinya Jika di Dunia Tidak Ada Hutan?)
Bagaimana dengan bulan? Jika matahari menghilang, bulan juga akan mengalami nasib serupa, karena tidak menghasilkan cahaya sendiri.
Tak hanya itu, tanaman juga akan mati, karena tidak adanya sinar matahari sama artinya dengan tidak ada fotosintesis.
Dalam seminggu, suhu bumi akan turun di bawah 0 derajat Fahrenheit, turun menjadi negatif 100 derajat Fahrenheit dalam waktu satu tahun, sehingga mustahil bagi kita untuk bertahan hidup. Permukaan laut juga akan membeku, namun air di bagian dalam akan tetap cair, karena panas dari inti bumi.
Saat itu, hanya manya mikroorganisme yang tidak memerlukan fotosintesis, yang akan bertahan dengan mengubah panas inti menjadi energi yang mereka butuhkan. Sementara manusia, jika matahari menghilang, maka dipastikan tidak akan ada.