Saat hujan mengguyur di berbagai wilayah, semua orang yang akan beraktivitas disibukkan dengan pencarian akan jas hujan atau payung untuk melindungi diri. Bagi yang tidak memiliki keduanya, tak jarang merelakan tubuhnya terguyur hujan dan basah kuyup. Lantas, bagaimana dengan burung? Apa yang dilakukannya saat hujan, mengingat banyak kawanan burung terbang bebas saat cuaca cerah?
Sebuah organisasi nirlaba, Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (BirdLife Indonesia Association (Burung Indonesia) mencatat hingga awal 2022, Indonesia didiami oleh sebanyak 1818 spesies burung. Masing masing memiliki karakteristik yang berbeda dan banyak menarik penelitian tentang hal tersebut. Salah satu yang menarik diteliti adalah hubungan antara burung dan hujan. Ya, kemana burung saat hujan?
Pertanyaan tersebut terkesan menggelitik, namun para peneliti menyebutkan hal yang dianggap kecil tersebut ternyata menarik untuk ditelaah lebih jauh lagi. Para peneliti menyebutkan, bulu dan jari kaki burung menjadi rahasia saat hujan mengguyur. Hal ini memberikan ketertarikan untuk menjawab soalan itu.
Secara umum, burung tidak memiliki kekhawatiran saat terjadi hujan dengan intensitas ringan. Hal itu dikarenakan burung memiliki bulu yang tahan air dan memiliki cengkeraman kaki yang baik saat berteduh di dahan.
Baca juga: 5 Aktivitas Tanpa Gadget yang Bisa Dilakukan Bersama Anak
Burung tetap mencari tempat berteduh saat hujan turun. Namun, jika terjadi badai yang sangat buruk, burung akan mencari tempat berlindung untuk melindungi tubuhnya. Terlebih bagi burung yang berukuran kecil berpotensi untuk tertiup, terluka, atau bahkan terbunuh. Bahkan ada diantara jenis burung yang mengalami stres akibat hujan.
Namun demikian, beberapa burung diketahui memiliki ketahanan lebih dalam menghadapi badai. Burung berkicau atau “burung bertengger” karena memiliki bulu yang tahan air yang memiliki cengkeraman kaki yang kuat dari terpaan badai sekalipun.
Melakukan penelitian terhadap burung, diakui banyak peneliti dunia menyebutkan memang ada sisi, salah satunya ketahanan terhadap hujan dan angin saat hujan atau badai berlangsung. Memang harus diakui saat hujan atau badai berlangsung akan sulit menemukan burung yang terbang. Hal ini pula yang banyak melakukan penelitian tentangnya.
Sesungguhnya burung memiliki bulu-bulu yang unik di sekujur tubuhnya. Setiap helai bulu pada burung terbuat dari protein keratin. Protein keratin ini sama dengan protein yang membentuk kuku manusia.
Bulu burung saling terikat satu sama lain, saling mengunci sehingga ia fleksibel dan tahan air. Tersusun saling menumpuk satu sama lain sehingga air tak mudah menembusnya. Burung juga memiliki kelenjar minyak di dasar ekornya dan di bagian terluar bulunya untuk melindungi bulu-bulu yang ada di bawahnya dari air. Fungsinya untuk melindungi kulit menjadi basah ataupun panas.
Burung juga memiliki urat daging yang unik di kakinya. Ini membuat kakinya bisa melengkung saat sedang bertengger. Cengkeraman kaki yang kuat ini membuatnya bisa bertahan meskipun terkena angin saat hujan deras.
Hujan deras yang berangin bukannya membuat burung tidak bisa terbang, tetapi mereka membutuhkan banyak energi untuk bisa terbang tinggi. Maka dari itu, burung akan memilih untuk bertengger di dahan-dahan pohon atau atap bangunan. Dengan bertengger, burung akan menghemat energi supaya tidak lekas kehilangan panas dari tubuhnya.