Pada setiap bungkus atau kemasan makanan yang kita makan, tanggal kadaluwarsa boleh dibilang menjadi satu hal lumrah yang akan selalu kita temukan. Letaknya bisa di sisi atas, bisa juga di bawah, tergantung dari kemasan itu sendiri. Nah, ada yang penasaran nggak, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan tanggal kadaluwarsa ini?
Seperti dikutip dari Wikipedia, tanggal kadaluwarsa pada dasarnya merupakan tanggal yang ditentukan sebelumnya setelah sesuatu tidak boleh lagi digunakan, baik karena peraturan ataupun karena melewati perkiraan umur simpan untuk barang yang mudah rusak.
Tanggal kedaluwarsa berlaku untuk produk makanan tertentu, sebut saja roti, makanan ringan, makanan kaleng dan lainnya, serta beberapa produk manufaktur seperti jok mobil bayi yang usia produknya dapat memengaruhi keamanan penggunaan.
Namun, tak melulu berkaitan dengan makanan, tanggal kedaluwarsa nyatanya juga bisa sewenang-wenang diterapkan oleh perusahaan untuk kupon produk, penawaran promosi, dan kartu kredit. Dalam konteks ini, tanggal kedaluwarsa dipilih untuk alasan bisnis atau untuk menyediakan beberapa fungsi keamanan daripada masalah keamanan produk.
(Baca juga: Makan Roti Buluk atau Berjamur, Aman atau Tidak?)
Untuk makanan atau produk lainnya, ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menuliskan tanggal kadaluwarsa. Diantara cara penulisan itu ada, “sebaiknya digunakan sebelum”, “best before”, “use by”, “guaranteed fresh” atau “expiration”. Untuk istilah terakhir, tanggal kedaluwarsa sering disingkat EXP atau ED.
Akibat menggunakan produk kadaluwarsa
Meski tanggal kadaluwarsa diterapkan di hampir semua produk makanan – dalam hal ini yang beredar secara resmi, nyatanya tak sedikit dari kita yang adakalanya terlupa, atau bahkan dengan sengaja mengabaikan.
Lantas, apa jadinya jika kita tetap makan makanan atau menggunakan produk tertentu melebihi tanggal yang telah ditetapkan? Aman nggak ya?
Pada dasarnya, tanggal kadaluwarsa lebih merujuk pada kualitas produk dan bukan keamanannya. Produsen menjamin produk memiliki kualitas terjaga hingga tanggal kadaluwarsa, selama produk disimpan dengan semestinya.
Namun, jika kita mengonsumsi atau memakai produk setelah lewat masa kadaluwarsa, maka artinya kita bersedia menerima risiko. Misalnya, roti yang sudah tidak empuk atau bedak yang teksturnya mengeras. Sementara dari sisi kesehatan, mengonsumsi makanan kadaluwarsa juga bukannya tak berbahaya. Pasalnya, selalu terbuka kemungkinan kita akan terpapar bakteri berbahaya atau keracunan makanan karenanya. Nah, mau?