Sebagian dari kita pasti telah cukup familiar dengan istilan insomnia. Insomnia, atau dikenal juga sebagai sulit tidur, adalah gangguan tidur di mana orang kerap merasa kesulitan untuk tidur. Gangguan tidur yang satu ini biasanya diikuti oleh rasa kantuk di siang hari, energi rendah, lekas marah, dan suasana hati yang depresi. Lantas, apa sih sebenarnya yang menyebabkan insomnia?
Bicara mengenai penyebab, insomnia sejatinya dapat terjadi tanpa ada keterlibatan dari masalah lain. Meski begitu, beberapa keadaan diduga dapat menyebabkan insomnia. Katakan saja stres, nyeri kronis, gagal jantung, hipertiroidisme, mulas, dan sindrom kaki gelisah.
Minum obat-obatan tertentu, kafein, nikotin, atau bahkan alkohol juga tak jarang menjadi penyebab datangnya gangguan sulit tidur ini. Pun demikian dengan faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.
(Baca juga: Apa Akibatnya Jika Kita Tanpa Sengaja Menelan Serangga?)
Diagnosis insomia sendiri, jika mengacu pada Wikipedia, umumnya didasarkan pada kebiasaan tidur dan pemeriksaan untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Diagnosis dapat dilakukan dengan dua pertanyaan, yakni “apakah Anda mengalami kesulitan tidur?” dan “apakah Anda kesulitan tidur atau tetap tidur?”
Singkatnya, insomnia merupakan gangguan yang mempengaruhi tidak hanya jumlah/kuantitas, tapi juga mutu/kualitas tidur seseorang. Orang-orang yang menderita gangguan ini biasanya tidak dapat tidur di malam hari dan merasa cemas di siang hari. Mereka juga sering terbangun di malam hari dan kesulitan untuk kembali tidur setelah terbangun. Itu belum termasuk kehilangan konsentrasi dan sakit kepala.
Cara mengatasi Insomnia
Apakah insomnia bisa disembuhkan? Jawabannya, tergantung pada seberapa serius gejala yang dialami. Insomnia ringan atau yang terjadi sesekali biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Untuk mengatasinya bisa dengan mengubah jadwal tidur atau bangun sehingga kembali ke keadaan normal.
Sementara itu, insomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Tentu saja yang sesuai dengan arahan dokter.