Buta warna atau defisiensi warna mungkin bukan lagi sesuatu asing di telinga sebagian dari kita. Pada dasarnya, ini adalah kondisi dimana kualitas penglihatan terhadap warna berkurang. Seseorang yang mengalami masalah ini biasanya akan sulit membedakan baik warna tertentu (ebagian) atau bahkan seluruh warna (total).
Orang dengan kekurangan seperti itu umumnya mengalami kesulitan dalam membedakan antara warna atau corak tertentu. Misalnya, pada mereka yang tak mengenali merah dan hijau, pohon apel akan tampak berwarna oranye atau lainnya.
Buta warna merupakan penyakit seumur hidup. Meski begitu, bukan berarti ini tidak tertolong. Mereka yang mengalami penyakit ini dapat melatih diri untuk beradaptasi dengan kondisinya. Caranya bagaimana? Tergantung dari metode dokter yang menangani, dan itu biasanya disesuaikan dengan tipe yang diderita.
Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan buta warna?
Yang pasti, ini bukan semata bawaan lahir. Pun meski genetik tak dimungkiri menjadi faktor penyebab yang paling umum. Sebagai contoh, orang yang terlahir dari orangtua yang mengalami buta warna kemungkinan akan mengidap kondisi serupa.
(Baca juga: Alasan Bola Tenis Berwarna Kuning dan Kasar atau Berbulu)
Namun, ini juga dapat diidap seseorang karena berbagai faktor, meski terlahir dengan penglihatan yang normal. Adapun faktor-faktor itu termasuk penuaan, trauma pada mata, hingga penyakit tertentu. Katakan saja katarak.
Secara ilmiah, buta warna melibatkan apa yang dinamakan batang dan kerucut pada mata. Begini penjelasannya.
Sekarang, mata kita memiliki sel peka cahaya yang disebut batang dan kerucut. Batang bertanggung jawab atas penglihatan hitam dan putih. Mereka tidak mendeteksi warna. Sementara kerucut mendeteksi warna.
Ada tiga jenis kerucut disini; satu kerucut merasakan cahaya merah, satu lagi merasakan warna hijau dan yang ketiga merasakan cahaya biru. Bersama-sama, kerucut ini lantas membantu kita melihat seluruh spektrum warna.
Namun demikian, dalam beberapa kasus, ketika satu atau lebih jenis kerucut tidak berfungsi dengan baik, kemampuan untuk mengidentifikasi warna tertentu pun berkurang. Inilah yang menyebabkan buta warna.