Cocor bebek atau disebut juga Kalanchoe pinnata adalah tanaman hias yang berasal dari Genus Kalanchoe. Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya yang tidak biasa. Nah, seperti apa sih sebenarnya cara cocok bebek ini berkembang biak?
Tanaman cocor bebek yang memiliki karakteristik, batang lunak dan beruas ini datang dengan warna hijau muda. Daunnya berbentuk tebal dan mengandung banyak air, sementara bunganya majemuk dan buahnya berbentuk kotak. Ketika dimakan, buahnya ini akan terasa agak asam dan dingin.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum ditemukan di daerah beriklim tropis seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, dan Hawaii.
Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawaii, misalnya, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif. Jenis invasif sendiri bisa diartikan sebagai spesies pendatang di suatu wilayah yang hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut dan menjadi ancaman bagi biodiversitas, sosial ekonomi, maupun kesehatan pada tingkat ekosistem, individu, maupun genetik.
Baca juga: Melihat Manfaat Cocor Bebek Bagi Kesehatan
Alasan utama penyebaran tanaman ini, yang begitu besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias.
Cara Berkembang Biak
Cocor bebek berkembang biak dengan cara tunas adventif pada daun. Dimana ini akan berkembang biak dengan cara menumbuhkan tunasnya yang ada di bagian tepi daun.
Cara berkembang biak ini dikenal dengan istilah tunas adventif, yaitu jenis perkembangbiakan tanaman dengan cara menumbuhkan tunas liar pada bagian luar batang.
Tunas adventif ini masuk dalam kategori perkembangbiakan tumbuhan vegetatif alami. Dimana tanaman berkembang biak dengan sendirinya tanpa melalui proses kawin.
Selain cocor bebek, ada beberapa tanaman lainnya yang berkembang biak dengan vegetatif alami. Adapun tanaman tersebut adalah jahe, lengkuas, bawang, temulawak, kentang, singkong, ubi jalar, dan wortel.