Saat ini, sepertinya tak seorang pun bisa menandingi kepopuleran virus corona. Bukan saja kalangan dunia medis atau kedokteran yang membicarakannya, orang awam – termasuk anak kecil sekalipun, seolah tak mau ketinggalan untuk berbagi cerita mengenai virus penyebab Covid-19 ini. Apa saja yang dibicarakan? Banyak. Dari sekedar apa itu Virus Corona, dari mana asalnya, siapa saja yang berpotensi terinfeksi, seperti apa ciri-cirinya, hingga bagaimana virus corona menginfeksi manusia.
Hmm… ngomong-ngomong soal bagaimana virus corona menginfeksi manusia, sejumlah ilmuwan di Westlake University di Hangzhou dan University of Texas di Austin berhasil mengungkap kronologinya.
Menurut mereka, untuk menginfeksi inang manusia, virus Corona harus dapat masuk ke sel manusia secara individu terlebih dahulu. Disini mereka menggunakan mesin-mesin sel untuk menghasilkan salinan virus. Virus itu kemudian tumpah dan menyebar ke sel-sel baru.
Pada 19 Februari 2020, dalam jurnal Science, para ilmuwan Texas mengidentifikasi kunci molekuler kecil yang memberi peluang untuk virus masuk ke dalam sel. Kunci seperti itu disebut sebagai spike protein atau protein lonjakan.
Peneliti Qiang Zhou dan tim di Hangzhou kemudian memecahkan sisa teka-teki dengan menemukan cara kerja protein lonjakan. Tim menerbitkan temuannya di jurnal Science pada 4 Maret 2020. Mereka menggunakan alat yang disebut cryo-electron microscopy.
(Baca juga: Hal-hal yang Bisa Kita Lakukan untuk Melawan Virus Corona)
Para peneliti menggunakan sampel yang sangat beku dan berkas elektron untuk menangkap gambar dari struktur terkecil dari molekul biologis. Mereka menemukan bahwa Corona atau Covid-19 memiliki pola pengikatan yang cukup mirip dengan SARS pada 2003.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam dan batuk. Ini biasanya terjadi ketika ketika sistem kekebalan tubuh berjuang untuk membersihkan virus. Dalam kasus yang gejalanya parah, sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi berlebihan dan mulai menyerang sel-sel paru-paru. Akibatnya, paru-paru menjadi tidak bekerja optimal, yang berujung pada kesulitan bernapas.
Cara Penularan Virus Corona
Mengutip A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, setidaknya ada lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya. Itu termasuk transmisi dari cairan, transmisi dari udara, kontak langsung, transmisi dari hewan dan kontak dekat dengan pasien penderita corona.
Transmisi dari cairan
Dalam hal ini air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin
Transmisi dari udara
Virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara. Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu orang ke orang lainnya.
Transmisi kontak
Penularan virus dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Ini berlaku pula melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir
Transmisi dari hewan
Disebutkan bahwa orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan hewan liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut
Kontak dekat dengan pasien
Disebutkan bahwa kontak dekat dengan pasien berpotensi untuk tertular.