Meletusnya gunung api bawah laut di Tonga seolah mengingatkan kita akan betapa bahaya bencana tersebut. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk ke dalam ring of fire, dengan ratusan gunung berapi aktif di sekitar. Bukan saja yang ada di darat, tetapi juga gunung api bawah laut.
Bagi masyarakat Indonesia, meletusnya gunung berapi sudah menjadi bagian dari sejarah. Meletusnya gunung berapi di Indonesia memberikan dampak yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia. Hal inilah yang menjadi perhatian bersama untuk mewaspadai bahaya meletusnya gunung api di Indonesia. Satu diantaranya mewaspadai bahaya meletusnya gunung api di bawah laut.
Secara umum, pada gunung berapi aktif apabila aktivitas magmanya masih berlanjut maka gunung di dalam laut akan semakin tinggi dan besar membentuk sebuah pulau. Contohnya adalah anak Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Sama dengan gunung yang terletak di daratan, gunung api yang berada di bawah laut juga bisa meletus. Kekuatan letusan gunung api bawah laut ini bergantung dari seberapa kuat dorongan magma dari perut bumi.
Walaupun sama-sama gunung berapi, tapi ilmuwan menyebut bahwa letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan dampak lebih besar daripada gunung berapi di darat. Letusan gunung api bawah laut memiliki bahaya susulan yang besar, berpotensi banyak menimbulkan korban jiwa, serta bisa mempercepat pemanasan global dan masih banyak lainnya.
Baca juga: Jenis Gunung Api Berdasarkan Tipe Bentuknya
Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa bahaya gunung api bawah laut:
- Akan Menimbulkan Gelombang Tsunami
Inilah yang menjadi penyebab mengapa gunung api bawah laut berpotensi bahaya jika dibandingkan dengan gunung yang terletak di daratan. Tsunami merupakan efek lanjutan yang berawal dari letusan gunung yang menganggu dan memberikan dampak letusan gunung berapi seperti keseimbangan permukaan air laut sehingga munculnya gelombang yang akan semakin tinggi saat mendekati garis pantai.
Meskipun peristiwa tsunami yang disebabkan letusan gunung api seperti ini jarang terjadi namun perlu diwaspadai terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir laut yang letaknya dekat dengan gunung api. Sapuan tsunami bisa menimbukan banyak korban jiwa.
- Kerusakan Sumber Daya Hayati yang Ada Di Laut
Sama seperti letusan gunung api pada umumnya, gunung berapi yang terletak di dasar lautan juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan seperti terumbu karang dan makhluk hidup yang ada didalamnya. Hal tersebut tentu saja akan menganggu ekosistem lautan sekitar lokasi letusan.
Meskipun dibawah laut, Lava pijar yang dikeluarkan gunung masih bersuhu tinggi yaitu mencapai ratusan derajat celcius. Suhu setinggi itu tidak dapat diterima oleh mahkluk hidup yang ada di laut sehingga akan menyebabkan kematian massal organisme khususnya yang tidak bisa berpindah seperti terumbu karang dan lainnya.
- Menimbulkan Korban Jiwa yang Besar
Efek lanjutan meletusnya gunung berapi bawah laut menimbulkan potensi tsunami dengan daya jangkauan yang sangat luas. Tengok saja letusan gunung api bawah laut di Tonga beberapa waktu lalu yang mampu meluluh lantahkan lebih dari 50 persen negara kepulauan tersebut dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Selain itu dampak tsunami juga di negara terdekat lainnya dan menimbulkan kerusakan pemukiman di pesisir terdampak tsunami.
- Mempercepat Pemanasan Global
Letusan gunung api dapat menyebabkan terjadi pemanasan global (global warming). Hal ini disebabkan karena pada saat gunung api meletus, tidak hanya abu vulkanik yang dikeluarkan seringkali dibarengi dengan mengeluarkan gas.
Setiap terjadi letusan, terdapat dua tipe gas yang secara signifikan dikeluarkan gunung api, yaitu gas CO2 dan SO2. Ketika CO2 keluar maka terjadi efek rumah kaca. Panas yang masuk ke Bumi tertahan tidak bisa keluar lagi sehingga terjadi global warming.